AMBON,MALUKU – Diduga orang tak dikenal (OTK) masuk perumahan di BTN Lateri Indah, pihak pengelola BTN akui, memang tidak ada satpam yang berjaga di kawasan perumahan tersebut. Pasalnya, diduga OTK tersebut merusak mobil 2 penghuni BTN. Olehnya itu, penghuni yang merasa dirugikan dengan ketidaknyamanan di BTN, melaporkan kejadian ke Polda Maluku lantaran barang milik pribadi di rusaki OTK.
Hal ini diungkapkan oleh Yus Luhukay, selaku Manager Pengelola BTN Lateri Indah, Selasa (15/09/2020), saat dikonfirmasi oleh INTIM NEWS.
” Saya belum tahu persis kejadiannya seperti apa. Karena sudah ditangani pihak kepolisian, nanti polisi saja yang menentukan. Kita juga tidak bisa bilang bagaimana, sebab di mobil tersebut tidak ada benturan. Untuk sementara, kami tidak ada keamanan (satpam). Memang dulu ada, tetapi orangnya ketabrak, ada putusan masuk penjara sampai sekarang,” akuinya.
Sekarang terkait dengan lingkungan ini, ia menerangkan, memang beberapa kali sudah rapat harus ada pengamanan. Tetapi, dibebankan ke penghuni bukan pihak pengelola. Sebab memang kita ada subsidi juga, cuma dengan target sesuai pembicaraan bersama penghuni dan penghuni minta 2 satpam untuk keamanan, dengan UMP sekarang ini agak repot kalau patungan Rp100.000 per KK.
” Kan disini ada 46 rumah yang sudah serah terima . Kalau dikalikan Rp100.000, baru Rp.4.600.000,-, ini baru gaji. Belum mereka punya bonus, THR atau BPJS Kesehatan,kan tidak ada. Itu masih dalam pembicaraan.
Terkait dengan kondisi sekarang Covid-19 ini, kita belum bisa rapat karena masih berlaku protap Covid-19. Sebenarnya, surat sudah kita buat, sekedar informasi ke penghuni, bulan Agustus itu kita sudah jalan. Tapi biayanya darimana? Yang kita pikirkan itu. Sebab, selama ini kita sudah subsidi setiap bulan itu Rp7-8 juta untuk lampu jalan, tukang potong rumput dan lain-lain,” ungkapnya.
Kembali dijelaskan Yus, memang soal lingkungan penghuni harus tanggulangi. Cuma belum bisa jalan. Dalam waktu dekat, kami coba konfirmasi dengan pimpinan, bisa jalan tetapi kira-kira bagaimana nantinya.
” Kami sebenarnya bukan tidak mau, semua ingin nyaman dan enak-enak disini tetapi biaya darimana? Kami saja sudah potong gaji, tidak dapat bonus dan lain-lain. Memang dari efisiensi pengelolaan, semua usaha untuk bisa tetapi kalau dari management belum mau dan belum setuju, tidak bisa dipaksakan. Memang akan dibenahi, semua hal terkait kenyamanan penghuni
,” sebutnya.
Disinggung terkait CCTV, semalam itu, penghuni tanya soal CCTV. Olehnya itu, kami masih pantau dan cari di CCTV, celahnya yang bagaimana.
” Kita buka CCTV per hari kita, cari tahu tetapi sampai sekarang belum habis-habis ini, kami lagi cari tahu, di cctv ini kira-kira seperti apa, mau bilang juga tidak ada benturan di mobil. Kalau ada tanda orang pukul begitu, pasti ada tandanya. Saya sendiri juga belum lihat barangnya. Karena sudah diserahkan ke pihak berwajib, kami bersedia kalau mereka mau buka CCTV, ” tandasnya. (IN06)
