Maluku

Thaher Hanubun : Kader GMNI Harus Tangguh, Disiplin dan Berdedikasi

M. Thaher Hanubun - Bupati Kabupaten Maluku Tenggara

MALRA,MALUKU – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dewasa ini, diperhadapkan pada tantangan mempertahankan Ideologi Pancasila, sebagai ideologi yang mempersatukan dalam pluralitas bangsa, serta bagaimana mewujudkan wajah fisik organisasi yang mencirikan nasionalisme sejati, dalam pemikiran kaum muda dan semangat marhaenisme yang diajarkan bapak pendiri bangsa, guru  bangsa, sang Proklamator , Ir. Soekarno. Olehnya itu, kader GMNI harus tangguh.

Hal ini disampaikan Bupati kabupaten Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun, dalam sambutannya, ketika menghadiri Pembukaan Konferensi Cabang VI GMNI, Cabang Maluku Tenggara, di salah 1 hotel di Langgur, Sabtu (19/09/2020).

IMG-20200920-WA0024

” Para Pejuang Pemikir dan Pemikir Pejuang, GMNI memerlukan kader-kader organisasi yang tangguh, disiplin dan berdedikasi. Saya mengharapkan, konferensi ini dapat menghasilkan keputusan- keputusan strategis yang akan berdampak pada penguatan kapasitas organisasi, demi kemajuan Maluku Tenggara yang kita cintai bersama,” ajak dan harap Bupati..

Bupati mengungkapkan, Marhaenisme itu sendiri, mengusung faham yang mengedepankan kesederhanaan, sebagai ciri kaum lemah yang termarjinal oleh kemajuan jaman, namun mengambil posisi sebagai mayoritas, dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bemegara. Dalam keadaan ini, GMNI menyadari eksistensinya, bahwa diperlukan suatu orientasi baru dalam melihat persoalan bangsa dan negara serta, persoalan-persoalan kemanusiaan yang menuntut komitmen persatuan dalam kemajemukan.

” Orientasi baru tersebut, menempatkan GMNI untuk berpikir jauh melebihi kelompoknya sendiri, sehingga dapat menjangkau seluruh bangsa di masa kini dan masa yang akan datang. Presiden Soekarno mengatakan “Negara Republik Indonesia, bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke,” kata Bupati, mengutip ucapan Bung Karno, Presiden RI pertama.

Dalam hal Ini, Bupati menuturkan, Presiden Soekarno mau mengatakan pada kita semua, nasionalisme adalah sebuah kekuatan dahsyat yang akan membawa bangsa ini, lebih bermartabat.

” Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Jas Merah itu adalah GMNI, Jas Merah itu adalah kita semua. Maka  buktikanlah, Jas Merah tidak akan melupakan sejarah berdirinya bangsa ini, diatas nasionalisme yang kuat,” katanya.

Menurut Bupati, diperhadapkan pada tantangan politik identitas. Memang penting, tetapi lebih penting lagi adalah politik yang santun, bermartabat, saling menghargai, melengkapi dan menopang untuk kemaslahatan banyak orang. Sama seperti yang dikatakan Presiden Soekarno,  “Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada tanah air dan bangsa”.

IMG-20200920-WA0025

” Hal inipun Saya Iakukan. Lebih dari 20 tahun, Saya terus berjuang bukan untuk mendapatkan kekuasaan semata, melainkan lebih dari itu, untuk membuktikan kepada semua orang seluruh hidup Saya, Saya persembahkan untuk Maluku Tenggara. Dengan tujuan, menciptakan Keadilan dan Pemerataan. Masyarakat Kei Besar harus merasakan hal yang sama yang dirasakan masyarakat Kei Kecil. ltu tujuan hidup Saya. Sehingga, apapun akan Saya pertaruhkan untuk Evav yang kita cintai ini,” akui Bupati.

Orang nomor 1 di bumi berjuluk Larvul Ngabal itu berharap, GMNI dapat lebih memperhatikan pembentukan karakter kader-kadernya, sehingga benar – benar mampu melihat, menganaIisa, serta menyikapi tantangan bangsa dan daerah tercinta, dalam menghadapi tantangan isu pluralisme saat ini,” pungkasnya.

Sekedar tahu, selain dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bupati, turut hadir Imanuel Cahyadi, Ketua Umum DPP GMNI dan Sujahri Somar selaku Sekretaris Jenderal. Serta, sejumlah alumni GMNI Malra. (IN09_Jufri).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top