Berita Parlemen

Mercy Barends : Penanganan Pandemi Covid-19 di Aru Harus Berbasis Kepulauan

DOBO,MALUKU – Adakan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan secara daring, Mercy Barends, Anggota DPR RI mengatakan, harusnya penanganan pandemi Covid-19 di pulau-pulau seperti Kabupaten Kepulauan Aru, harus berbasis kepulauan.

” Jadi, pengembangan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang ada di Maluku dan khususnya di Kabupaten Aru, harus berbasis kepulauan. Harus berbasis pulau-pulau kecil. Beda, dengan yang dilakukan di kota Ambon yang 1 pulau kecil dan seluruh kecamatan, seluruh desa semua bisa di cover jadi 1. Aru 180 pulau. Tidak mudah,” tutur Mercy, via zoom meeting, Selasa (22/09/2020), disela-sela Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, dari Jakarta.

IMG-20200922-WA0027

Pasalnya, menurut Anggota Legislatif yang saat ini duduk di Komisi VII DPR RI, pola penanganan Covid-19 harus dengan skema dan metodologi yang tepat. Tadi di dalam paparan singkat, Saya sampaikan, kita punya program bagus, kebijakan bagus tetapi penanganan protokol kesehatan tidak berjalan dengan baik, kemudian pola pendistribusian kebijakan yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19, tidak berjalan sesuai karakteristik lokal yang ada di sana, percuma kita buat anggaran apapun.

Srikandi asal Fraksi PDI Perjuangan ini sampaikan, perlu ada kesadaran bersama di tingkat pemangku kebijakan, terutama yang ada ditingkat kabupaten, baik di pemerintah maupun di DPRD, untuk bagaimana pola pengembangan penanganan pandemi Covid-19, tidak bisa dengan penanganan yang biasa-biasa saja. Harus clear dari metodologinya, skema penanganannya dan dari sisi sosialisasinya.

IMG-20200922-WA0029

” Tadi kan masyarakat semua punya kendala. Itu berkaitan dengan masalah sosialisasi. Banyak masyarakat juga belum tahu Covid-19 modelnya seperti apa. Jadi, dengan keberadaan pulau-pulau kecil seperti begini, apa pola sosialisasi yang efektif sehingga masyarakat punya kesadaran yang tinggi untuk peduli dan sadar menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan olehnya, seluruh upaya kebijakan penanganan seluruh pasien, sampai dengan tingkat akuratifnya pada saat yang bersangkutan sakit, harus ditangani dengan pendekatan keadilan dan kesetaraan karena ini prinsip nilai-nilai kebangsaan kita. Jadi, ini yang kena Covid-19, pengantar awal Saya sampaikan, bukan orang kaya, bukan orang miskin saja, semua orang dalam berbagai lapisan, bisa kena. Kapan saja, dan dimana saja.

IMG-20200922-WA0030

” Jangan ada pejabat masuk, tiba-tiba orang kecil masuk karena kapasitas ruang isolasi terbatas, atau fasilitas terbatas, maka yang didahulukan pejabat yang bisa. Semua orang harus diperlakukan sama. Setara, karena ini menyangkut isu kemanusiaan. Nyawa manusia sementara kita pertaruhkan. Itu dari sisi keadilan dan kesetaraan yang substantif,” ujarnya.

Selain itu, ajaknya, bagaimana kita bisa lakukan kerja elaborasi dengan semua pihak yang terkait. Apalagi, peserta sosialisasi heterogen agar bisa menjadi agen informasi .

IMG-20200922-WA0028

” Saya senang sekali, tadi pesertanya itu lintas. Heterogen tidak homogen, dari unsur OKP, masyarakat, agama dan unsur partai. Berbagai lintas unsur masyarakat tadi hadir. Sehingga, mereka bisa menjadi agent of information untuk bisa diteruskan ke semua pihak-pihak yang lain,” tuturnya.

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang terselenggara di Kota Dobo secara virtual dengan Mercy Barends di Jakarta, menghadirkan narasumber diantaranya, Sonny Ananias Djonler selaku Ketua PMI Kabupaten Kepulauan Aru dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru, Y.E.O. Uniplaitta. (IN06_Ulin)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top