Maluku

Penangkapan Ikan Ilegal Tinggi , Edhy Prabowo : Kita Perkuat Indra Melalui Satelit

AMBON,MALUKU – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menegaskan, maraknya illegal fishing di perairan Indonesia, Kementerian yang dipimpinnya dan berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan dan Keamanan, akan memperkuat infrastruktur untuk menjaga laut termasuk perairan di Maluku, dengan perkuat indra melalui satelit.

” Dari sisi data satelit kita melihat, disini (Maluku-red), pergerakan penangkapan ikan sangat tinggi. Makanya, kami juga akan perkuat dari sisi penginderaan melalui satelit yang secara dengan berani menabrakkan. Karena kemampuan kapal kita, tidak dipersenjatai dengan senjata yang kuat. Ini yang kita akan tambah. Jadi, semua fasilitas yang akan memberikan efek jera akan kita terus real-time. Ini sedang kami tarik cari ruang, kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan dan Keamanan,” tegas Edhy, dalam keterangan pers nya, Senin (31/08/2020), di Kantor Gubernur Maluku.

Edhy mengakui, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, nanti juga akan menghidupkan pengawasan secara satelit. Ini yang kita akan minta dan Menteri Pertahanan sudah memberikan ruang, maka menjemput juga menawarkan seandainya ada kapal-kapal hibah dari Amerika maupun dari negara-negara lain, yang akan mengakibatkan akan berikan prioritas kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

” Tidak hanya itu, kami juga akan menambah armada kapal-kapal cepat kami, untuk mengejar para pelaku di laut. Dari pengalaman kami selama 10 bulan di perairan Natuna, kapal-kapal nelayan mereka sekarang sudah melakukan tindakan perlawanan yang lebih maju,” tuturnya.

Ia menerangkan, pengamanan laut kita, pertahanan negara kita, penegakan hukum dalam memberantas illegal fishing, destruksi fishing dengan semua rombongan, merusak segala jenis hasil laut kita. Kita punya kebijakan besar untuk menjaga laut kita, bisa memanfaatkan dari sisi ekonomi tetapi kita tetap menjaga untuk keberlanjutan bagi anak cucu kita.

” Tidak ada gunanya kita mengejar ekonomi kalau pada akhirnya, laut kita tidak terjaga bahkan laut kita. Sebaliknya juga, tidak ada gunanya kita hanya menjaga, malas melestarikan tetapi tidak ada manfaatnya buat anak-anak cucu kita ini,” ujarnya.

Dua kutub yang selalu kadang-kadang terbentangkan di di arah kami, akuinya, juga senada dengan gubernur . Disini, pemanfaatan laut juga harus bersama-sama dengan pelestariannya, juga harus sama-sama dengan pemanfaatannya .

” Sustainability (keberlanjutan) dan ekonomi ini, harus bersama-sama. Jadi, tidak ada lagi ke bentangan dan diharapkan dengan penyidik-penyidik yang ada kita, akan terus berkomitmen menjaga laut kita, menegakkan hukum di di tengah laut sehingga, tidak ada para pelaku-pelaku pelanggaran di laut,” ajaknya.

Sampai saat ini, sebutnya, jumlah penyidik kita hampir 600. Tepatnya, 575 orang seluruh Indonesia. Dan hari ini, kita melantik 30 orang di Maluku.

Kunjungan kerja Edhy Prabowo di Maluku, turut didampingi oleh beberapa Dirjen pada kementerian tersebut.

Selain itu, hadir pula, beberapa Anggota DPR RI diantaranya, Abdullah Tuasikal – Komisi IV, Hendrik Lewerissa- Komisi VI, Iis Rosita Dewi-Komisi V dan Anna Latuconsina, Anggota DPD RI.

Pemerintah Provinsi Maluku, Murad Ismail selaku Gubernur dan Barnabas Orno Wakil Gubernur, Forkopimda, Kasrul Selang Sekretaris Daerah Maluku, serta OPD terkait mendampingi setiap agenda Edhy Prabowo selama di Maluku. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top