AMBON,MALUKU – Kapolda Maluku Irjen. Pol. Baharudin Djafar, bersama Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman, menghadiri undangan silaturahim bersama Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku dan para Ketua Fraksi, Selasa (11/08/2020).
Pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Paripurna, Kantor DPRD Provinsi Maluku, di Karpan Ambon ini, turut dihadiri sejumlah pejabat utama Polda Maluku dan Kodam XVI Pattimura.
Mengawali sambutannya, Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury, memperkenalkan sejumlah anggota DPRD Provinsi Maluku serta menyampaikan bagian serta fungsi dan struktur dan keanggotaan dalam lingkup DPRD Provinsi Maluku.
Selain bicara soal situasi dan kondisi dalam kinerja anggota dewan DPRD Provinsi Maluku, Lucky juga menyinggung tentang penerimaan prajurit Polri-TNI dan jumlah penerimaan serta kurangnya jatah penerimaan di bandingkan dengan provinsi lain.
” Untuk penerimaan calon prajurit TNI-Polri, kami melihat untuk Maluku ini, masih kurang dibanding dengan provinsi lain,”ujarnya.
Ditempat yang sama, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman, dalam sambutannya, memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena, telah di berikan bimbingan dan hidayahnya hingga bisa hadir dan bersilaturahim bersama para anggota DPRD di sini.
” Terima kasih, buat kakak asuh Saya Kapolda Maluku yang selalu membimbing dan mengarahkan Saya dan kita selalu berdampingan untuk mengabdi, dalam mencapai sebuah tujuan untuk keamanan di negara, terutama di Maluku. Terima kasih juga buat Ketua DPRD Provinsi Maluku, yang mana boleh menerima kami hadir disini, dalam kunjungan silaturahim ini,” kata Pangdam.
Pangdam menyebutkan, untuk permasalahan COVID-19 ini, beberapa bulan yang lalu, ada beberapa negara yang dari awal terlihat memprihatikan, malah sekarang kita di Indonesia sudah mencapai urutan ke lima di dunia, terdampak COVID-19. Kebijakan Presiden Republik Indonesia ada perubahan Kepres nomor 6 tahun 2020 untuk membentuk sebuah tim khusus untuk penanganan COVID-19.
” Olehnya itu, Saya mengajak Forkopimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, Saya mengajak untuk bersama melihat kondisi di Maluku ini,”ajak Pangdam.
Pangdam menambahkan, walaupun kita pemerintah mengambil keputusan untuk memutuskan mata rantai COVID-19 ini, dengan segala upaya yang ada dan mengelurakan anggaran untuk proses menuntaskan COVID-19 ini, semua adalah berpulang dari masyarakat dalam kesadarannya, membantu pemerintah untuk menaati protokoler yang berlaku. Juga, kesiapan kami Kodam membantu Kepolisian dalam proses berjalannya pesta demokrasi.
” Untuk Bapak Kapolda Maluku, dalam kesempatan ini Saya menyampaikan, anggota Saya dari TNI, kami siap semaksimal mungkin untuk membantu Kepolisian dalam proses berjalannya pesta demokrasi di Maluku,” ungkap Pangdam.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Maluku, Irjen. Pol. Baharudin Djafar, dalam sambutannya, bercerita selama dirinya bertugas selaku Kapolda Maluku, ini adalah negeri para Raja-Raja dan Saya mau sampaikan buat Ketua DPRD Provinsi serta rekan-rekan disini, Saya siap jadi hamba untuk mengembang tugas di Maluku ini.
” Saya salut kepada ketua DPRD Provinsi Maluku, yang mana kita pernah ketemu di sebuah kegiatan di pulau Seram dan Pak Ketua DPRD langsung respon dan mendatangi Saya waktu itu,” tutur Kapolda.
Terkait penanganan Covid-19 ini, kata Kapolda, pihaknya berharap sinergitas yang selama ini terbangun dapat terus terjaga dengan baik dengan melibatkan TNI-Polri dalam situasi ini.
” Alhamdulillah, kami turun di beberapa daerah dalam kunjungan kerja kami, disana kami bisa melihat sendiri dengan adanya situasi COVID-19, pihak Pemda kabupaten di beberapa daerah, sinegritas TNI Polri sangat terlihat, dalam penanganan dan mengatasi daerahnya masing-masing,” sebut Kapolda.
Untuk gangguan Kamtibmas, Kapolda menuturkan, di Maluku ini agak spesifik. Ingatnya, awal Saya datang di sini, Saya cek di Maluku ini sering terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
Lanjut Kapolda, dalam kegiatan pesta demokrasi, ada penyampaian singkat dari Bapak Presiden, yang di butuhkan dalam pesta demokrasi itu adalah netralitas dari pihak TNI-Polri karena kalau personil kita di lapangan sudah mulai main mata di lapangan, bagaimana bisa proses berjalannya pesta demokrasi dengan baik ?
” Di pembicaraan ini, Saya mau tekankan untuk anak buah Saya, kalau ada yang main mata dalam terselenggaranya kegiatan demokrasi, nanti Saya tidak segan-segan memprosesnya dan kalau dia Kapolres, Saya akan mencopot dari jabatannya,” tegas Kapolda. (IN06/CR02)
