MALRA,MALUKU – Setelah berpuluh-puluh tahun memiliki impian dan harapan, sekarang desa-desa di pesisir Selatan dan Selatan Barat di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dapat menikmati listrik. Penantian panjang masyarakat di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Kei Besar Selatan Barat, terdiri dari 13 ohoi (desa-red) tersebut akhirnya terpenuhi, sejak kepemimpinan M.Thaher Hanubun sebagai Bupati Malra.
Warga pun memberi apresiasi dengan ucapkan terima kasih kepada pihak PLN UIK Maluku dan Maluku Utara, serta bangga punya Bupati M.Thaher Hanubun. Hal ini diungkapkan oleh salah 1 warga, Nurhayati Fakaubun, warga Ohoi Rahangiar, yang ditemui media ini. Ia mengaku, sejak adanya ohoi tersebut, belum pernah menikmati listrik.
” Hari ini, beta (saya-red) paling bersyukur dan bangga ee. Bangga sekali. Kenapa beta bilang seperti itu? Karena yang beta tahu, bupati-bupati sebelumnya itu ada juga orang Kei Besar, tetapi tidak punya perhatian serius untuk bangun Kei Besar. Tetapi Pak Bupati Thaher Hanubun yang orang Kei Kecil dari awal sampai detik ini beliau lebih punya kepedulian cinta dan perhatian untuk bangun Kei Besar. Terima kasih Pa Bupati dan PLN,” ungkap Nurhayati, Sabtu (25/07/2020), disela-sela kunjungan Bupati bersama
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Malra dan Kota dan Tual, serta Komarudin Watubun, Anggota DPR RI serta Wakil dan Anggota DPRD Maluku Tenggara Ohoi Uat dan Ohoi Rahangiar, Kecamatan Kei Besar Selatan Barat.
Nurhayati mengisahkan, konon menurut cerita orang tuanya sejak jaman leluhur dulu untuk kebutuhan penerangan, mereka menggunakan buah kemiri yang dicampur dengan ampas kelapa kemudian dibakar untuk jadi penerangan. Setelah itu, ada juga memakai minyak kelapa dan kapas, ada juga yang memakai lampu petromax dan genset.
” Nah, kalau beta dan warga kampung ini kemarin ada yang masih pakai lampu pelita dari minyak tanah juga lilin. Tetapi, setelah Pak Bupati Muhammad Thaher Hanubun menjabat, baru hari ini kami menikmati listrik. Ini sesuatu yang sangat luar biasa bagi kami,” akuiya.
Selain kebutuhan listrik yang sudah terpenuhi, Nurhayati juga berharap, agar pemerintah daerah setempat dapat membantu masyarakat dengan menyediakan sarana air bersih juga infrastruktur jalan.
” Untuk kebutuhan air bersih di Ohoi Rahangiar memang masih bisa mencukupi. Tetapi untuk katong (kita-red) punya basudara dan keluarga seperti di Ohoi Watkidat, Weduarfer dan beberapa kampung lainnya, sampai saat ini masih kesulitan air bersih. Karena mereka selama ini, hanya menggunakan air hujan. Tetapi kalau musim kemarau, biasa mereka mengambil air ke ohoi ini. Jadi, kami yakin dan berharap lewat Pak Bupati, bisa mengatasi persoalan ini,” pinta dan harapnya.
Sementara itu, Hamdi Matdoan, warga Ohoi Uat kepada media ini mengakui, bahagia sekaligus bersyukur setelah sekian puluh tahun, akhirnya dapat menikmati pasokan listrik di desanya.
” Alhamdulillah katong masyarakat sangat bersyukur karena sejak desa ini ada, sampai dengan Indonesia merdeka, baru pernah kami menikmati listrik. Jadi Katong sangat berterima kasih, kepada pemerintah dan teristimewa kepada Bapak Bupati Hanubun dan PT PLN yang sudah memberikan perhatian khusus di Kecamatan Kei Besar khusus di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat,” ungkap Matdoan.
Ingat pria paruh baya ini, untuk kebutuhan penerangan di rumahnya, sejak kecil hingga lansia ia dan kebanyakan warga di kampung tersebut hanya mengandalkan lampu lilin. Namun, terkadang untuk lebih menghemat, mereka justru lebih memilih memakai lampu pelita dengan bahan bakar minyak tanah.

Hamdi Matdoan – Salah 1 Warga Ohoi Uat
Untuk itu, katanya, ketika mengetahui listrik akan masuk ke Ohoi Uat dan ada permintaan dari PLN untuk proses penebangan pohon dan tanaman, guna kelancaran pembangunan tiang dan jaringan PLN, seluruh warga bersedia secara sukarela menerima dan ikhlas, dengan harapan dapat menikmati listrik seperti warga yang tinggal di perkotaan.
” Banyak pohon-pohon yang katong rela untuk ditebang dan itu sama sekali tidak ada biaya ganti rugi. Yang penting, katong bisa menikmati lampu listrik secepatnya. Alhamdulillah, hari ini PLN dan Pak Bupati sudah resmikan, kami senang bahagia dan hanya bisa menyampaikan terima kasih,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Aleksander J Manuhua selaku Manajer PT. PLN Persero UP3 Tual, menambahkan, dengan resminya listrik desa di Pulau Kei Besar, merupakan peristiwa penting .
” Dengan diresmikannya Listrik Desa, di Pulau Kei Besar dan Penyalaan Lampu 24 jam di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, merupakan peristiwa penting yang akan menjadi awal yang baik untuk masyarakat di wilayah Kei Besar,” ujar Alexander.
Pantauan INTIM NEWS, tampak masyarakat di Ohoi Uat dan Ohoi Rahangiar di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, menyambut dengan penuh suka cita kedatangan Bupati dan rombongan untuk peresmian. Masyarakat bersyukur dan bangga setelah listrik yang dinantikan selama ini, akhirnya dapat dinikmati. (IN09)
