MALRA,MALUKU – M.Thaher Hanubun, Bupati Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mengungkapkan, dengan listrik on 24 jam di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, menjadi momentum penting dan bersejarah bagi masyarakat di sana.
Hal ini disampaikan Bupati dalam sambutannya, saat meresmikan beroperasinya listrik on 24 jam di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, Sabtu (25/07/2020).
” Pengresmian Listrik On 24 Jam di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, menjadi momentum penting dan bersejarah. Setelah 74 tahun Indonesia merdeka, Kecamatan Kei Besar Selatan dan Selatan Barat yang membawahi 13 Ohoi, baru dapat menikmati listrik. Ini karena adanya dukungan dan kesadaran masyarakat yang bersedia dan rela, mengorbankan tanaman dan pohon -pohon yang dilewati jaringan listrik tanpa harus dibayar. Sehingga, PLN dengan mudahnya memasang tiang dan kabel dan hari ini listrik bisa menyala. Ini yang dimaksudkan pendiri bangsa ini, Bung Karno, “Dari Rakyat Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat”. Dari kita oleh kita dan untuk kita. Jadi bukan dari rakyat untuk Bupati,” jelasnya di Ohoi Uat.
Bupati menyatakan, listrik merupakan kebutuhan dasar dan faktor penting, guna mengangkat harkat penduduk di daerah tersebut. Karena selain dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, juga sangat diperlukan untuk berbagai usaha yang menopang kehidupan.
Dengan adanya pelayanan listrik 24 jam, tuturnya, banyak aktivitas yang bisa dilakukan dengan lebih lama bahkan, hingga malam hari. Menurutnya, launching listrik on 24 jam, menjadi kado istimewa yang patut disyukuri. Sebagai pimpinan daerah, mewakili masyarakat Kei Besar, kami mengapresiasi perhatian pemerintah pusat dan perhatian PT PLN.
” Setelah puluhan tahun tidak menikmati layanan listrik, kini warga yang ada di 13 desa sudah dapat menikmati dan merasakan hal yang sama dengan daerah lainnya. Untuk itu, Saya mengajak seluruh komponen masyarakat di pulau Kei Besar, mari bersama kita menjaga agar layanan listrik ini terlaksana dengan baik, demi kemajuan masyarakat di daerah ini,” ajak Bupati.
Orang nomor satu di Malra ini, secara khusus menyampaikan terima kasih serta apresiasi disertai permohonan maaf, kepada pimpinan PT PLN Persero Maluku dan Maluku Utara dan Manajer PLN Tual- Malra. Lebih khusus, Manager PLN Persero Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Malra dan Tual serta seluruh jajaran PT PLN.
” Atas nama pribadi dan pemerintah daerah serta masyarakat Kei Besar, menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf, kepada pimpinan dan seluruh jajaran PT. PLN (Persero) MMU lebih khusus PLN Malra-Tual. Apabila ada tekanan dan ungkapan yang kasar, Saya mohon maaf. Semua itu Saya lakukan, tidak lain hanya untuk kepentingan dan desakan dari masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Alhamdulillah, saat ini listrik sudah melayani masyarakat Kei Besar Selatan Barat selama 24 jam On. Terima kasih PLN,” katanya.
Sementara itu, Manager PT. PLN UP3 Tual, Alexander Manuhua dalam sambutannya menjelaskan, untuk melistriki 13 desa di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Selatan Barat, PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan antara lain, Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 32,3 KMS, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 8,2 KMS dan Gardu Distribusi sebanyak 14 unit.
” Untuk penyambungan pelanggan sampai dengan saat ini sebanyak 562 pelanggan, antara lain, 498 rumah tangga, 15 kantor, 14 Puskesmas, 22 Sekolah dan 14 rumah ibadah,” beber Alexander.
Manuhua merincikan, untuk progres penyambungan di 13 desa itu yakni, Desa Ngan 42 pelanggan, Uat 60 pelanggan, Ohoilean 25 pelanggan, Rerean sebanyak 49 pelanggan telah tersambung, Weduar Feer 47 pelanggan, Wafol 42 pelanggan, Feer 3 pelanggan, Watkidat 40 pelanggan, Rahangiar 74 pelanggan, Hoat dari 52 pelanggan telah tersambung sedangkan 3 pelanggan sedang dalam proses penyambungan, Ngafan 72 pelanggan, Soindat 51 pelanggan, dan Desa Kilwat sebanyak 5 pelanggan telah tersambung. Alexander mengakui, untuk 2 desa di Kei Besar Selatan Barat yakni Desa Hako dan Ngurko belum dapat dialiri listrik karena terkendala akses jalan.
” Terkait teknis, pengoperasian dan uji coba penyalaan lampu di rumah-rumah, telah kami lakukan sejak tanggal 17 Juli 2020 di desa Wakol dan Ohoi Ngafan dan berturut-turut sampai hari ini di desa Ohoilean untuk pengujian dan setting KWh meter,” bebernya.
Sambungnya lagi, dalam rangka menjaga kehandalan dan kelangsungan penyalaan listrik di Kei Besar Selatan Barat dan Kei Besar Selatan, agar selalu nyala non stop selama 24 jam tanpa ada gangguan, perlu dukungan dan kerjasama dari semua masyarakat, khususnya yang mempunyai tanaman pohon yang terlintas atau berdekatan jaringan, agar merelakan untuk ditebang karena berpotensi menyebabkan gangguan serta kerusakan jaringan dan kerusakan mesin sehingga, berdampak lampu padam.
” Saya juga ingatkan masyarakat agar menggunakan listrik sesuai dengan peruntukan dan tidak menyalahgunakan penggunaan listrik/pemakaian listrik secara illegal karena, akan berdampak pada bahaya kebakaran dan kerugian masyarakat sendiri itu,” terangnya.
Sekedar tahu, pantauan INTIM NEWS, Bupati saat peresmian, bersama Alexander dan dihadiri pula oleh Anggota DPR RI Komarudin Watubun, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malra, Bosko Rahawarin serta pimpinan OPD, Camat, Kepala Ohoi (desa-red) serta warga setempat. (IN09)
