MALRA,MALUKU – Pandemi Covid-19 hingga kini masih terus mewabah dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Di sisi lain, penambahan jumlah pasien Covid-19 terus bertambah. Hal ini, tentu menimbulkan berbagai persoalan dan resiko, salah satunya adalah krisis pangan.
Menyikapinya, M. Thaher Hanubun sebagai Bupati Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Malra melakukan langkah mitigasi krisis pangan dengan menyiapkan dan sekaligus dicanangkan 28 hektar Kebun Perbekalan yang dalam bahasa lokal Kei dikenal dengan “Ve’e Kes Yang” .
” Untuk menjaga dan menjamin ketahanan pangan, Pemda bekerjasama dengan TNI-Polri, telah membuat kebun yang pengelolaannya saat ini mencapai 28 hektar dan tersebar di Ohoi Danar, Elaar Let, Ohoi Semawi, lokasi Polres Malra dan lahan kosong di depan kantor Bupati Malra. Hal tersebut, guna mengantisipasi ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah yang masih sangat tinggi. Bentuk kerjasama ini, di wujud nyatakan melalui kebun manunggal, kebun tangguh dan kampung tangguh adalah wujud nyata kecintaan pemerintah dan TNI-Polri, hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Maluku Tenggara. Selamat datang di Ve’e Kes Yang, bekal masa depan untuk Maluku Tenggara,” sebut Bupati.
Kegiatan menanam di kebun Ve’e Kes Yang dengan luas lahan kurang lebih 11 hektar, dan ada lagi lahan-lahan di tempat lain yang sudah ditanami oleh TNI-Polri dan masyarakat. Sebagai upaya Pemda dalam rangka menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Suku Kei seperti tradisi Maren, bercocok tanam sebagai modal sosial (social capital) dalam mengisi kegiatan pembangunan di Malra.
” Hari ini, kita kembali sejenak ke adat budaya Kei. Hari ini, kita mengingat kembali tradisi budaya leluhur kita dan hari ini kita mengenang kembali budaya Maren (kerjasama/gotong royong) yang telah diwariskan leluhur kepada kita, yakni berkebun,” ungkapnya.
Secara terperinci, Bupati menjelaskan, setiap bulan, Malra membutuhkan sekitar 600 ton beras dan semuanya didatangkan dari luar. Berdasarkan kenyataan ini, sekaligus dalam upaya ketahanan pangan akibat Covid-19, pemerintah daerah bekerjasama dengan TNI-Polri menyiapkan kebun manunggal, kebun tangguh dan kampung tangguh untuk masyarakat marjinal.
Keberadaan program Ve’e Kes Yang ini, akuinya, dilakukan sebagai strategi guna mendorong ASN dan masyarakat, memanfaatkan lahan kosong milik pemrintah kabupaten untuk bercocok tanam. Terkait upaya penanganan dampak ketahanan pangan akibat Covid-19, Pemda Malra telah selangkah lebih awal menyiapkan Ve’e Kes Yang, sebelum Menteri Pertanian menerbitkan surat edarannya.
“Menteri Pertanian baru merencanakan, Malra sudah melaksanakan. Pak Prabowo baru berpikir untuk Kalimantan, Malra sudah memulai dengan menyiapkan kebun perbekalan. Ini artinya, pemda dan unsur TNI/Polri dan stakeholder di Maluku Tenggara, selangkah lebih di depan,” pungkasnya.
Pantauan INTIM NEWS, acara pencanangan dan penanaman di kebun Ve’e Kes, Langgur, Sabtu (11/07/2020 ), diawali dengan ritual adat oleh tokoh adat dan doa bersama oleh 4 tokoh agama. Tampak Para pimpinan OPD, Forkompimda, personil TNI/Polri, ratusan ASN dan 277 kepala keluarga dari Ohoijang dan Watdek, turut mengambil bagian dengan menanam aneka tanaman pangan lokal seperti jagung, ubi jalar, singkong, semangka, mangga serta kacang-kacangan yang telah disiapkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Malra. Kebun perbekalan ini, merupakan terobosan pertama di Provinsi Maluku. Sebuah program yang digagas Bupati, M. Thaher Hanubun
Usai melaksanakan acara seremonial, Bupati kembali melanjutkan perjalanan mengelilingi kebun Ve’e Kes Yang. Satu-persatu rumah pondok (walang) ditemuinya ,sambil menyapa setiap OPD dan warga yang sedang bercocok tanam, seraya memberikan semangat dan motivasi. Tampak warga dan ASN terlihat tersenyum dan menyampaikan terima kasih atas kunjungan orang nomor satu di Malra itu. (IN-09)
