Maluku

Ketum Golkar Diminta Tinjau Ulang Struktur Baru Kepengurusan DPD Golkar Maluku

AMBON,MALUKU – Sejumlah Kader Golkar, Rabu (03/06/2020), menggelar Konferensi Pers, di depan Kantor DPD Golkar Maluku. Inti dari pernyataan mereka, meminta Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meninjau kembali atas pembentukan struktur kepengurusan yang baru saja dibentuk, oleh Ramli Umasugi, selaku Ketua DPD terpilih, pada beberapa bulan lalu.

” Kami meminta Ketua Umum Partai Golkar, meninjau ulang kepengurusan DPD Golkar yang dibentuk oleh saudara Ramli Umasugi, sebagai Ketua DPD terpilih. Karena ini sangat berbahaya, dengan komposisi yang ada. Kalau komposisi ini, Saya yakin, proporsi 60 persen sebagai target DPD Golkar Maluku pada pilkada nanti di 2020 pada bulan Desember nanti, tidak bisa tercapai, juga pada pilkada 2023, Pileg maupun Pilpres tidak akan berperan besar. Di tangan kami sudah ada surat, kami juga menyurati DPP Partai Golkar sebagai bentuk keberatan dan peninjauan kembali SK DPD yang telah dibentuk,” tegas, Subhan Pattimahu, salah 1 kader DPD Golkar Maluku, yang saat ini juga masuk struktur namun karena solidaritas bersama para kader yang tidak terakomodir, memilih mundur dari struktur.

Menurutnya, aksi mosi tidak percaya yang terjadi kemarin, merupakan sebuah sikap interupsi keresahan terhadap kepemimpinan Ramli Umasugi, Ketua Golkar terpilih hasil Musda tanggal 7 Maret 2020 di salah satu hotel di kawasan Negeri Suli, Kabupaten Maluku Tengah.

Sejatinya, beber Subhan, berdasarkan Juklak 02 DPP Partai Golkar tentang musyawarah dan rapat-rapat, terkhusus pada Bab IV, Pasal 39, 40, tertulis dengan jelas tentang, wewenang dar formatur. Ada 5 formatur, salah 1 diantaranya adalah, formatur dari unsur DPP yang harusnya terlibat penuh, dalam penyusunan komposisi dan personalia pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, Periode 2020-2025.

Didampingi beberapa fungsionaris partai saat menyampaikan keterangan pers, Subhan menerangkan, telah terjadi kesepakatan termasuk didalamnya, unsur formatur dari DPP yang juga Ketua Pemenangan Pemilu, Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Bapak Hamzah Sangadji.

Dalam kesempatan itu, ingat dia, sejumlah kader-kader potensial yang memiliki jam terbang dan jejak politik yang baik di partai Golkar, memiliki saham di partai telah disepakati mereka masuk. Ternyata, setelah kesepakatan itu terjadi dan telah dikembalikan jadi formatur unsur DPP, kepada Ketua Tim formatur di Ambon, karena kondisi korona, rapat formatur via online dan menunggu tanda tangan dan kesepakatan dari formatur-formatur di tingkat daerah, yang telah menyepakati untuk dikembalikan kepada formatur unsur DPP dan di kirim ke DPP.

” Akan tetapi, formatur unsur DPP Pak Hamzah Sangadji, tidak pernah menandatangani berita acara pengusulan komposisi personalia tersebut. Tiba- tiba saja, SK DPP telah turun. Ini jadi pertanyaan besar.
Komposisi formatur harus mencerminkan semangat orang basudara, semangat orang Maluku untuk saling merangkul, mengumpulkan yang retak-retak. Kita tahu bersama, badai Golkar selalu terjadi di internal. Kita berharap pada Musda kemarin, akan mengumpulkan semua yang retak itu.Semangat ini adalah semangat rekonsiliasi. Tetapi ternyata, SK itu dirubah, secara pribadi. Telah terjadi perubahan usulan tanpa di ketahui oleh Tim Formatur DPP dan langsung di kirim ke DPP dan SK keluar. Sehingga sekian nama kader-kader partai Golkar, tidak terakomodir,” sesalnya.

Padahal, kata dia, jelas disampaikan oleh Pak Aziz Syamsuddin yang mendapat mandat dari DPP untuk ke Maluku membuka Musda, bahwa hasil musda ini harus mencerminkan dan mengakomodir semua kepentingan dan kader politik, yang kemarin terpecah-belah, tercerai-berai, dikumpulkan semua kembali. Ini merupakan komposisi rekonsiliasi yang kuat, karena ada berbagai agenda politik akan kita hadapi dalam waktu dekat.

” Sejak Musda sampai hari ini, saudara Ketua DPD Partai Golkar terpilih, tidak pernah datang ke kantor DPD ini untuk melakukan rapat konsolidasi. Kami selaku fungsionari DPD, melihat dalam beberapa waktu belakangan ini, seakan-akan DPD diarahkan dari Pulau Buru. Ketua DPD berjalan ke Buru dan Bursel, membawa nama DPD Partai Golkar provinsi, dengan salah 1 fungsionaris provinsi. Kami menganggap, DPD dikerahkan dari sana. Diatur dari Pulau Buru. Ini merupakan keresahan dari kami semua yang ada disini,” tandasnya.

Jangan dianggap, tambah Subhan, ini sebuah tindakan kriminalisme. Saya perlu sampaikan bahwa Pak Ramli Umasugi secara umur mungkin lebih muda dari Pak Ridwan Marasabessy, tetapi secara struktural organisatoris, belaiu adalah orang tua dari anak-anak yang berada di pengurus ini.

Sekedar tahu, pada Rabu (02/06/2020), Ridwan Marasabessy, selaku salah 1 fungsionaris DPD Golkar Maluku, merusak kaca jendela kantor DPD dan menyegel dengan kayu. Tindakan ini, atas kekecewaan dirinya terhadap SK formatur kepengurusan DPD Golkar Maluku di bawah kepemimpinan Ramli Umasugi sebagai Ketua terpilih. Lantaran pembentukan formatur tanpa diketahui oleh Tim Formatur DPP Golkar. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top