Buru

Coronces : Kami Pasien Korona Atau Carlota? Tidak Ada Pihak Medis Yang Periksa

NAMLEA,MALUKU – Sebut saja Coronces nama samarannya. Ia mempertanyakan kinerja Tim Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 (Korona-red) Kabupaten Buru, atas penetapan Gustu atas dirinya bersama beberapa temannya terkonfirmasi positif Covid-19 dari status Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pasalnya, ia mengakui, selama masa karantina di Penginapan Silta, tidak ada 1 pun tenaga medis yang datang untuk memantau dan check up kesehatan.

” Assalamualaikum, masyarakat Kabupaten Buru. Selamat pagi Tim Gugus Kabupaten Buru. Selamat menikmati liburannya. Apa kabar? kami pasien positif Covid-19 !!! Sudah 1 minggu berjalan, katong (kami-red) di karantina, mengikuti protokoler Covid-19. Walaupun status katong sebagai pasien OTG, Saya secara pribadi selalu bertanya- tanya, sebenarnya katong ini positif Korona kah Carlota? Sampai – sampai sudah 1 Minggu karangtina, tidak ada 1 pun pihak medis baik Dokter maupun Perawat yang datang dan periksa katong punya keadaaan?, bebernya dengan heran dan penuh kekecewaan yang disampaikan kepada INTIM NEWS, Minggu (21/06/2020), melalui WhatsApp pesan. Namun, yang bersangkutan enggan namanya diberitakan, lantaran takut.

Coronces menilai, sekalipun dia dan beberapa teman berstatus OTG tetapi, katong sudah dinyatakan positif Korona. Berarti, di dalam katong punya diri sudah ada virus Korona yang harus di pantau perkembanganya, dari waktu ke waktu.

” Tetapi, kenapa sampai sekarang tidak ada pengawasan medis. Katong bingung, mau konsultasi ke siapa??!! Apakah katong harus konsultasi kesehatan sama Petugas Satpol PP yang jaga katong disini ataukah katong harus konsultasi ke ibu- ibu penjaga Penginapan? Katong berharap, dari pihak medis ada yg datang dan periksa katong punya keadaan,” pintanya.

Ingatnya, awal saja Tim Gustu berikan Vitamin Becom- C, Oseltamivir dan Azithromycinabis. Lepas itu, kami di tinggalkan dan tidak melakukan treatment harus seperti apa yang dilakukan dengan konsumsi obat yang diberikan dan setiap hari aktifitas apa yang dilakukan.

” Untung ada masyarakat, teman, keluarga, kerabat, sahabat yang sayang katong, datang bawa buah- buahan , Buavita, You C1000 , Susu Beruang dan lain-lain, buat katong pung asupan imun. Kalau tidak, katong binasa. Baru katong beberapa orang yang di karantina saja, pengawasan dari medis tidak ada. Lalu bagaiman nanti seandainya 1 kampung?” tandasnya. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top