Berita Parlemen

Tidak Lolos Tes Catam TNI, Ratusan Anak Muda Tenggara Raya Terlantar di Ambon 

AMBON,MALUKU – Ratusan anak muda dari Tenggara Raya terlantar di Kota Ambon karena kesulitan pulang ke kabupaten/kota masing-masing, lantaran, dampak penanganan virus korona dan masih diberlakukan PSBR oleh pemerintah provinsi Maluku dan diberlakukan juga di 11 kabupaten/kota di Maluku.

Ratusan anak muda ini, diketahui, baru selesai mengikuti tes Calon Tamtama (Catam) TNI yang diselenggarakan pihak Kodam XVI Pattimura di Ambon. Namun, mereka tidak lolos tes.

Pantauan INTIM NEWS, Senin (11/05/2020), mereka mengadu ke DPRD Maluku, meminta tolong koordinasi terkait transportasi kembali ke kampung halaman. Secara terperinci, asal mereka dari Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku Barat Daya dan Kota Tual.

” Kami dari pihak DPRD Maluku, sudah hubungi Kepala Daerah 6 kota/kabupaten melalui Kadis Perhubungan di daerah tersebut. Di daerah, mereka masih berlakukan penutupan akses,” kata Anos Yermias, Ketua Komisi III DPRD Maluku, selaku mitra OPD yang berkaitan dengan transportasi.

Jelasnya di depan Kantor DPRD Maluku, untuk Malra, Bupati Bapak Thaher Hanubun setelah dihubungi, bersedia dan tidak keberatan menerima kepulangan warganya.

20200511_132027

” Kami 13 anggota legislatif dari Tenggara Raya, akan pertaruhkan demi kepulangan adik-adik yang penting, adik-adik bersabar . Untuk deviasi kapal, kami dari DPRD sementara buat rekomendasi. Kami siap bertanggung jawab. Kapal ada, Sabuk Nusantara 103 untuk kembalikan adik-adik ke kampung halaman,” sebut Anos.

Sementara itu, ditambahkan oleh Francois Orno, Anggota DPRD Maluku saat menerima mereka, masing-masing kabupaten/kota harus ada koordinatornya, terkait pendataan nama-nama, agar lebih tertib.

Sedangkan, Hengky Pelata, Anggota DPRD Maluku pada kesempatan yang sama juga mengakui, secara inernal, dirinya sudah berusaha berkoordinasi dengan Ketua DPRD KKT Jaflaun Batlayeri dan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah KKT, Ruben Kelmaskosu, mencari solusi agar anak-anak ini bisa pulang.

Menanggapi situasi yang ada, Lucky Wattimury selaku Ketua DPRD Maluku menerangkan, seluruh proses pemulangan sudah dilakukan dengan prosedur Covid-19. Masih menunggu keputusan rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Maluku.

” Adik-adik bersabar. Untuk alat transportasi ada dan masih berkoordinasi dengan bupati/walikota agar menerima kalian di daerah masing-masing. Selama di Ambon, jangan jalan-jalan sembarangan. Hindari kerumunan, jaga kesehatan. Kami sementara berusaha agar kalian bisa pulang,” jelas Lucky.

Sekedar tahu, ratusan anak-anak tersebut mengikuti tes Catam TNI, sejak bulan Maret 2020 lalu. Nama- nama tidak lolos tes, diumumkan tanggal 2 Mei 2020. Olehnya itu, karena kehabisan uang makan dan biaya tempat tinggal, serta pemberlakuan PSBR membuat mereka tidak ada akses pulang ke daerah masing-masing. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top