MALRA,MALUKU – Dampak dari mewabahnya Covid-19, selain mengancam kesehatan secara tidak langsung, berdampak secara menyeluruh dari segi ekonomi khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Terutama, mereka yang menggantungkan hidupnya, baik itu penjual asongan, para nelayan dan tukang ojek karena berdampak pada pendapatan mereka sehari-hari. Menyikapinya, TNI-POLRI dan Pemerintah Daerah Maluku Tenggara (Malra), membuat dapur lapangan.
Kapolres Malra, AKBP Alfaris Pattiwael ketika ditemui di lokasi dapur lapangan mengatakan, antisipasi dampak dari wabah Covid-19 tersebut, TNI dan POLRI bersama Bupati telah menyediakan dapur lapangan sebagai langkah antisipatif dan jaminan, agar masyarakat dapat terbantu dan tidak sampai kelaparan.
” Hari ini di Kabupaten Malra, kita telah bangun dapur lapangan yang ditangani oleh TNI Angkatan Darat, Laut , Udara dan Polri yakni Polres di bantu pemerintah daerah Malra, dalam hal ini Bupati Bapak M. Thaher Hanubun, bersama OPD teknis terkait,” ungkap Kapolres, di lokasi dapur lapangan di gedung serbaguna, Langgur, Rabu (22/04/2020).
Kapolres menuturkan, dapur umum tersebut didirikan sebagai upaya POLRI dan TNI menghadirkan jaring pengaman sosial bagi masyarakat dan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, kepada Panglima dan Kapolri, agar segenap jajaran pemerintah baik di pusat maupun di daerah bersinergi dan mendayagunakan, seluruh kekuatan dan upaya pada penanganan Covid-19, baik di bidang kesehatan maupun menangani dampak sosial dan ekonomi yang timbul.
” Dapur lapangan yang disiapkan, menyediakan menu makan siang dan makan malam, dengan sasaran warga pelaku perjalanan yang sementara dikarantina terpusat di wilayah Malra. Selebihnya kepada warga yang terdampak covid 19, seperti, tukang ojek, sopir angkot, dan kuli buruh,”ujar Perwira Polisi dengan dua bunga melati di pundaknya itu.
Untuk itu, Kapolres menegaskan, tujuan di dirikan dapur lapangan tersebut, guna membantu masyarakat Malra, yang terdampak akibat pandemi corona dan pembatasan sosial yang berujung pada perekonomian.
” Maksud di dirikan dapur lapangan ini kita harapkan, dapat memberikan pelayanan kemanusiaan, berupa pemberian makan siang dan malam, sehingga masyarakat bisa terbantu dan tidak sampai ada yang kelaparan,” jelasnya.
Dikatakannya, personil gabungan yang disiapkan untuk masak-memasak baik secara kuantitas maupun kualitas telah teruji. Selain itu, juga dibantu oleh personil Pemda dari BPBD.
” Kita sudah atur sedemikian rupa untuk personil yang masak, kalau dalam istilah TNI-Polri, namanya “Manase” dan mereka sudah terlatih khusus. Sehingga, kita juga pastikan dapur lapangan ini akan terus beroperasi non stop, jadi tidak pernah berhenti berasap, sepanjang pandemi korona,” bebernya.
Hal senada disampaikan Dandim 1503/Malra, Mario Christian Noya, bahwa sesuai kebijakan pemerintah pusat dalam penanggulangan wabah Covid- 19, maka TNI-POLRI bersama dengan pemerintah daerah Malra, melakukan upaya dengan tindakan nyata yakni mendirikan dapur umum.
” Ini bertujuan, membantu masyarakat dengan memberikan makanan kepada mereka yang terdampak Covid-19, contohnya para tukang ojek, buruh dan para pengusaha kecil di pasar, yang mana akibat dari wabah ini pendapatannya makin berkurang,” jelasnya.
Disinggung soal efektifitas dapur umum tersebut, Dandim menjelaskan, mekanisme dari dapur umum terpusat di Gedung Serbaguna Langgur, sudah dilengkapi oleh tim TNI-POLRI dan Pemda, yang telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
” Ada tim yang sudah kita bagi, baik yang masak, maupun tim yang mendata di lapangan, serta tim yang mendistribusikan makanan, sehingga pemberian bantuan makanan ini, juga bisa tepat sasaran,” pungkas nya. (IN09)
