AMBON,MALUKU – Turut andil dan berperan, dalam proses pencegahan dan percepatan penanganan virus Covid-19 di provinsi Maluku, Pembina Kelompok Cipayung diundang Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, guna membahas peran serta komponen Cipayung yang mewadahi beberapa LSM ini.
” Kami sebagai komponen Cipayung, diundang pemda yakni Pak Sekda dalam rangka membantu pemerintah, mengedukasi social distancing dan isolasi mandiri. Karena kalau hasil presentase, memang provinsi Maluku dinyatakan aman karena sudah negatif. Tetapi itu belum karena, penyebarannya cepat dan masif ini, masih diantisipasi melalui orang datang dan pergi dari Ambon. 1 hari itu, kisaran 600 orang yang datang ke Ambon,” beber Abdul Manaf Tubaka, Eksponen Cipayung, Jumat (03/04/2020), usai rapat bersama Sekda Maluku, Kasrul Selang, lobi utama Kantor Gubernur Maluku.
Atas situasi itu, akuinya, ada kebijakan teknis yang langsung menyentuh edukasi masyarakat. Karena secara nasional, kita miliki budaya yang tidak disiplin. Apalagi di Maluku, kita posisi paguyuban model begini, kalau semua sudah merasa aman dan tiba-tiba, secara transmisi lokal ada yang kena, misalnya bukan orang Ambon. Tetapi kalau orang Ambon yang kena, misalnya kita tracking saja bisa bahaya. Untung orang luar, sehingga tracking nya dia hanya datang makan, tinggal di hotel terus pergi tidak terlalu membahayakan.
” Peran Cipayung secara teknis belum dibicarakan langsung. Hanya untuk menyamakan persepsi di pertemuan hari ini, menghalau ketidak taatan masyarakat, dari pengumumam sholat sampai pasar, ini rawan sekali. Sudah ada pembatasan tetapi, masyarakat masih kumpul-kumpul, rawan penyebaran itu masih sangat tinggi. Kami berfungsi untuk strategis secara teknis di lapangan, mengedukasi,” sebutnya.
Langkah lanjut, tambah Manaf, komponen Cipayung punya jejaring ke bawah itu ada, secara teknis membutuhkan teman-teman yang bernaung di bawah Cipayung dan kami akan beritahukan mereka atas langkah-langkah teknis peran Komponen Cipayung nantinya. (IN06)
