Kesehatan

Bupati Ingatkan Camat dan Kepala Ohoi Serius Perhatikan Pelaku Perjalanan

Bupati Malra M.Thaher Hanubun Memberikan Pengarahan Kepada Ratusan Pelaku Perjalanan, Sabtu (04/04/2020)

MALRA,MALUKU – Bupati Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun, bersama  Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten, meninjau 458 Pelaku Perjalanan (PP) yang tersebar di 4 kecamatan, Sabtu (04/04/2020).

Bupati mengingatkan juga menginginkan, para Camat dan Kepala Ohoi, tetap memperhatikan semua kebutuhan dan keperluan para PP yang ada di posko karantina mandiri.

IMG-20200405-WA0069

” Saya ingatkan para Camat, Kepala Ohoi maupun Pejabat Ohoi, agar memberikan perhatian serius kepada para pelaku perjalanan selama 14 hari di karantina mandiri ini. Ini adalah perintah dari Presiden yang harus diteruskan oleh para gubernur dan bupati serta walikota. Harap Kepala-Kepala Ohoi maupun Pejabat Kepala Ohoi, menggunakan dana desa sebaik-baiknya untuk kepentingan penanganan Covid-19, khususnya memperhatikan kebutuhan para pelaku perjalanan yang ada di setiap lokasi karantina,” pinta Bupati sembari mengingatkan.

Sementara itu, para PP yang berstatus mahasiswa, mengeluh tentang sarana dan fasilitas jaringan internet, guna memenuhi kebutuhan saat mengikuti kuliah dan ujian online.

Bupati pada kesempatan itu, berjanji melalui Kominfo Malra, akan berupaya menyediakan jaringan internet (WiFi) di beberapa lokasi yang mudah dijangkau PP, guna menjawab keperluan mereka yang diisolasi tersebut.

Sementara itu, Bupati meyakinkan warga, anak-anak kita yang di karantina mandiri ini, bukanlah orang yang positif terpapar korona. Sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh pemerintah, mereka harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Untuk itu, perlu Saya tegaskan, anak-anak kita yang ada di karantina mandiri, bukanlah orang yang terpapar korona.

Untuk diketahui, 458 PP yang tersebar pada sejumlah ohoi di Malra, mengeluh adanya perlakuan diskriminasi warga tentang keberadaan mereka, bahkan ada warga yang melakukan penolakan.

Terkait hal itu, Bupati Hanubun, meminta warga masyarakat Malra baik yang ada di wilayah perkotaan maupun yang ada di pelosok ohoi (pedesaan) agar tidak mendiskriminasikan para pelaku perjalanan yang sementara menjalani karantina mandiri.

” Katong (kita-red) punya anak cucu, yang ada di lokasi karantina ini, semua sehat-sehat. Tapi karena prosedur penetapan atau aturan yang minta mereka ini, harus diisolasi karena mereka datang dari daerah/kota yang sudah terjangkit virus korona. Mereka adalah pahlawan yang menahan diri untuk tidak bertemu dengan keluarga, mohon perasaan ini agar di mengerti, makanya jangan ada kata-kata yg menyakitkan mereka, ingat itu,” pinta Bupati, di hadapan PP dan warga.

Sekedar tahu, Bupati bersama Tim Gugus Tugas Malra, terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan sosialisasi, melalui aksi penyemprotan disinfektan dengan menyusuri setiap desa dan pemukiman warga.

Mengawali perjalanan kemanusiaan itu, Bupati dan rombongan menyambangi 10 Ohoi, dengan terlebih dahulu, menyinggahi lokasi makam Nen Dit Sak Mas, tempat yang dikeramatkan masyarakat Kepulauan Kei, guna meminta izin dan restu, Sabtu (04/04/2020).

IMG-20200405-WA0072

Adapun lokasi isolasi mandiri bagi PP yang dikunjungi, tersebar di 4 Kecamatan, yakni, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kei Kecil Timur Selatan, Kei Kecil Barat dan Hoat Sorbay, yang tersebar di Ohoi Revav, Danar, Ohoira, Ohoiren, Wab Watngil, Wab Ngufar, Ohoibadar, Somlain dan Ohoidertutu.

Para PP yang sebagian besarnya adalah, mahasiswa-mahasiswi yang menjalani masa perkuliahan di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Namun, Covid-19 telah ditetapkan sebagai Pandemik Global, sehingga mereka memilih kembali ke daerah asalnya untuk sementara waktu.

Penyediaan tempat karantina itu sendiri, merupakan inisiatif dan kesepakatan Pemda bersama Camat dan pihak ohoi serta warga, dengan memanfaatkan bangunan Sekolah, Pasar Ohoi, dan rumah milik warga, dalam membantu Pemda mencegah penyebaran COVID-19. (IN09)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top