HITU LAMA,MALUKU – Tinjauan mendadak, Komisi III DPRD bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, melihat langsung 24 kios pedagang di Pasar Hitu Lama, Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah , pasca kebakaran pada hari Jumat (06/03/2020).
Sebagai langkah darurat, setelah duduk mencari solusi bersama Komisi III dan Disperindag, para pedagang menyetujui diberi bantuan berupa tenda kerucut sebanyak 22 buah berukuran 3×3 meter. Pasalnya, 2 pedagang sudah punya inisiatif sendiri lanjut berjualan menggunakan tenda.
” Melalui Bapak Raja, akan diambil data para pedagang yang kiosnya terbakar dan negeri siapkan lahan . Karena, kami pihak Disperindag harus membuat berita acaranya saat penyerahan tenda nantinya,” pungkas Elvis Patiselanno, Kepala Dinas (kadis) Perindag Maluku, di Rumah Raja Hitu, Senin (09/03/2020), dihadapan pedagang.
Menurut Kadis, lokasi kios luasannya kurang lebih 320 m2. Baru dihibahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi Maluku pada tahun 2017 lalu. Pengelolaannya, oleh negeri untuk PAD negeri.
Akuinya, karena ini pasar dari APBN pada Disperindag Maluku, nanti kita foto dan buat laporan ke Pak Dirjen minta supaya difasilitasi . Kalau bisa dikejar dengan dana Tugas Pembantuan (TP) 2020. Yang Saya tahu, dana ini nanti tahun sudah berjalan, baru mulai diplot karena itu di siapkan kalau ada aspirasi dari Senayan.
” Kalau DAK tidak bisa, sudah berjalan karena sudah diputuskan pada tahun lalu. TP biasanya dikeluarkan untuk sekian pasar. Nanti, kalau ada permintaan masuk. Besok kita sudah bisa buat laporan ke Pak Dirjen. Kalau terbakar, biasanya segera ditindaklanjuti. Dan kami minta segera diprioritaskan melalui dana Tugas Pembantuan,” jelas Kadis.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias mengatakan, solusi pemberian tenda sebagai langkah darurat agar pedagang bisa kembali berjualan, guna memenuhi kehidupan sehari-hari .
Diakuinya, memang tenda tersebut terbuka. Pedagang bisa menutupi pinggiran tenda dengan terpal atau mengangkat dagangan saat berjualan dan menutup kios darurat.
” Bapak Raja berdoa saja, semoga tahun ini bisa diselesaikan. Kalau DAK berarti tahun depan. Tetapi, akan diupayakan oleh Disperindag melalui Dana TP.
Namun, sebagai langkah tanggap daruratnya kami sediakan tenda,” sebut Anos.
Sedangkan, pada kesempatan yang sama, Raja Negeri Hitu Lama Salhana Pellu menuturkan, pasca kebakaran, pedagang datang menemui dirinya di rumah untuk bagaimana mencari solusi.
” Saya sampaikan kepada para pedagang korban kebakaran kios, Saya sementara koordinasi terus dengan pemerintah kabupaten dan provinsi. Saya tidak bisa memberi kepastian kapan dibangun kembali, sambil menunggu hasil kunjungan oleh Komisi III bersama Disperindag Maluku hari ini, kira-kira solusi nya seperti apa, ” ujarnya.
Tuturnya, Saya ikuti dari gambaran Pak Kadis itu, bicara menyangkut pekerjaan fisik permanen. Namun, bagaimana mencari solusi untuk dalam waktu dekat ini, apakah semi permanen atau darurat.
” Untuk sementara mereka stop berjualan. Kasihan mereka mengeluh karena sudah dekat bulan Puasa, bagaimana mereka punya kebutuhan-kebutuhan juga harus mereka siapkan,” katanya.
Sebut Raja, jumlah kios yang terbakar 24 Kios. Dengan rincian, 20 kios di bangun oleh provinsi dan 4 kios dari kabupaten. Pasar ini , membawahi beberapa negeri yang ada di kecamatan Leihitu. Bahkan yang dari Seram , Huamual Depan juga berbelanja di sini.
Dirinya menambahkan, pedagang sudah sepakat menerima bantuan tenda kerucut sebanyak 22 buah sebagai langkah darurat, sambil menunggu bantuan yang menurut Pak Kadis, akan diusahakan melalui dana Tugas Pembantuan tahun 2020.
” Saya bersama masyarakat Hitu, khususnya para pedagang korban kebakaran, mengapresiasi Komisi III dan Disperindag Maluku atas kunjungan ini ke Negeri kami untuk mencari solusi. Ikut serta juga, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Ruslan Hurasan yang adalah anak negeri kami yang sama2 berjuang mencari solusi. Terima kasih,” ucapnya. (IN06)
