AMBON,MALUKU – Selaku perwakilan dari Majelis Pekerja Harian Klasis Kota Ambon, M.J.Saptenno mengatakan, jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) masa kini, harus pintar membaca peluang.
Hal ini diungkapkannya, disela-sela pembukaan Sidang Jemaat GPM Silo ke -38, Minggu (08/03/2020) di Gedung Gereja Silo yang terletak di perempatan Tugu Trikora, Kota Ambon.
Menurut Saptenno, Gereja sebagai organisasi yang ditugaskan untuk melayani, tentunya tidak ansi melaksanakan tugas-tugas pelayanan rohani tetapi, Gereja juga harus melakukan berbagai macam hal yang bisa memberdayakan masyarakat, terutama jemaatnya. Kalau tidak, program-program itu berorientasi hanya sifatnya non fisik. Fisiknya walaupun kecil tetapi harus terjadi di dalam jemaat dan merupakan hal yang bisa merubah mindset jemaat supaya mereka bisa bertumbuh baik dalam iman, tetapi juga bertumbuh dalam berbagai bidang termasuk bidang ekonomi.
” Oleh Karena itu, program-program dalam bidang ekonomi harus membaca peluang untuk melakukan terobosan-terobosan di dalam Gereja, sehingga jemaat mereka punya sumber pendapatan yang jelas. Pada akhirnya, berpengaruh signifikan dalam rangka mereka melakukan ibadah-ibadah dalam jemaat. Tanpa itu, menurut Saya, segala yang dilakukan mungkin saja keberhasilannya maksimal tetapi, yang paling penting adalah merubah mindset mereka di lingkungan sekitar, dimana mereka ada,” sebutnya.
Selain peduli sampah, ajaknya, tetapi peluang-peluang yang ada harus bisa dimanfaatkan dan jemaat diberdayakan. Tanggung jawab itu ada di pimpinan Gereja, supaya mampu melakukan perubahan dan perubahan itu akan berdampak pada, bukan saja Gereja tetapi, bagi masyarakat pada umumnya dan pemerintah di daerah maupun provinsi.
Sementara itu, Plt. Camat Nusaniwe, Nova Erubun secara singkat menuturkan, kita warga kota Ambon dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dihadapkan dengan beberapa persoalan penting di negara ini. Salah satunya teknologi. (IN06)
Terinspirasi
Kaget
Lucu
Marah
Sedih
Bahagia
