AMBON,MALUKU – Mewujudkan mahasiswa yang berwawasan bahari, TNI AL dan STIKes Maluku Husada Prodi S1 Keperawatan, menerima Pelatihan Evakuasi Medis Laut, oleh Tim Evakuasi Medis Laut Rumkital dr.FX. Suhardjo Lantamal IX. Nantinya, bekal ini diperlukan apabila melaksanakan pertolongan korban tenggelam di laut secara komperhensif.
Informasi yang diterima INTIM NEWS dari Dinas Penerangan (Dispen) Lantamal IX, disebutkan, kegiatan pelatihan dilaksanakan di belakang Gedung Fasharkan Lantamal IX Ambon, Sabtu (01/02/2020).
Komandan Lantamal IX, Laksamana Pertama TNI Budi Purwanto, melalui Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Karumkital) dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX, Mayor Laut (K) dr. Satrio Sugiharto, menyampaikan, kegiatan pelatihan evakuasi ini , merupakan salah satu bagian konsekuensi kita sebagai daerah maritim, mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut.
” Wilayah maritim yang paling luas adalah Maluku. Oleh karena itu, masalah kelautan menjadi lebih dominan berbeda dengan daerah lain,” sebutnya.
Karumkital menerangkan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 265 orang, yang nantinya akan dibekali pelajaran praktek dan terori Evakuasi Medis Laut (EML), latihan menaikan korban dari laut ke perahu karet, pengoperasian motor tempel, teknik Uitemate (mengapung dan menunggu) serta pelatihan selam dasar.
” Tidak mudah dalam melaksanakan EML, perhatikan dan laksanakan sesuai arahan pelatih, agar ilmu terserap dengan baik, sehingga bermanfaat dikemudian hari,” ajaknya.
Sekedar tahu, sebelumya mahasiswa dikenalkan Chamber Hyperbaric atau peralatan terapi, yang merupakan tindak lanjut EML untuk mendapatkan pengobatan dan kesehatan, dengan menggabungkan oksigen murni dan tekanan udara di dalam ruang udara bertekanan tinggi (RUBT).
Selain itu, mahasiswa mendapat pengawasan langsung oleh penguji dari matra laut Kapten Laut (K) Agus Wijaya karena , kegiatan EML merupakan penilaian ujian akhir semester. (CR02)
