Kota Ambon

Mercy Barends : Mudah-Mudahan, Kaum Milenial Menjadi Agen Perubahan

AMBON,MALUKU – Anak muda jaman sekarang ini atau lebih akrab disebut kaum milenial, diharapkan dan mudah-mudahan menjadi agent of change (agen perubahan) dan agent of information (agen informasi) serta agen pembawa pesan-pesan damai dalam pergaulannya.

Mercy Barends - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Maluku

Mercy Barends – Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Maluku

” Diharapkan dan mudah-mudahan , kaum milenial saat ini, khususnya di Provinsi Maluku, mereka menjadi agen informasi (agent of information), agen perubahan (agent of change), agen pembawa pesan-pesan damai. Pesan-pesan bagaimana untuk bisa membangun narasi-narasi cerdas, untuk mengentaskan kemiskinan, mempersiapkan sumber daya muda, anak-anak muda yang luar biasa untuk menjemput Blok Masela dan isu-isu tentang pengentasan kemiskinan,” Pinta Mercy Barends, Anggota DPR RI, di Yayasan Al Ikhlas, Air Besar, Stain, Ambon, Kamis (05/12/2019), saat Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Dapil Maluku.

Srikandi PDI Perjuangan ini mengakui, kali ini memang kelompok sasaran kita , kalangan pemuda Muslim, bersama-sama dengan gerakan pemuda dari GP Anshor.

IMG_20191205_120713

” Kami senang sekali bisa hadir, narasumber dari GP Anshor, adik As Masruri, kita bisa saling membantu dan menguatkan dari perspektif berbangsa dan bernegara, tetapi juga pandangan Islam tentang Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, sangat luar biasa sekali,” katanya.

Menurutnya, tujuan kita bagaimana bisa memberi penguatan kepada anak-anak muda saat ini. Kaum milenial untuk tidak tergerus oleh perkembangan jaman, nilai-nilai intoleran, isme-isme baru yang bisa melemahkan semangat hidup bersama, semangat hidup menghargai, dalam keperbedaan.

Sebut Anggota Legislatif (Aleg) daerah pemilihan Maluku ini menyebutkan, tadi kita mencoba untuk bagaimana mendekonstruksi anatomi ciber world atau perang dunia maya, dengan begitu banyak sekali message isu-isu yang disebar by design. Padahal ini, dengan mengatasnamakan agama, padahal ini belum tentu kepentingan agama.

” Bisa saja, ini untuk kepentingan elit politik tertentu, kepentingan bisnis ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, kepentingan-kepentingan kelompok aliran tertentu yang sedikit pun, tidak ada urusannya dengan agama. Tetapi kemudian, agama dipakai sebagai alat dan kendaraan untuk mensegegrasi membangkitkan sentimen-sentimen politik identitas. Itu yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, harapan kita dengan anak-anak muda yang kita sasar dalam 2 minggu terakhir ini, mulai dari GMNI,GAMKI, Angkatan Muda dan hari ini dengan adik-adik yang ada di Galunggung,Stain sebagai pembawa pesan-pesan damai.

IMG_20191205_134510

Lebih baik , ajak Mercy, kita membangun narasi-narasi cerdas. Dimana, seluruh titik bisa bertemu menjadi satu. Ketimbang kita ada , masuk di dalam segmentasi isu-isu yang mendikotomi kita, isu pancasila non pancasila, NKRI non NKRI, buat Saya ini sudah tidak jaman lagi.

” Anak-anak muda hari ini, harus jauh lebih cerdas, membangun narasi-narasi baru yang mencerdaskan dan memberi efek positif di lingkungan pergaulan mereka, dari sisi nalar berpikir mereka dan kontribusi sosial mereka juga, anak-anak ini bagi lingkungan masing-masing, masyarakat, bangsa dan negara,” ajaknya. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top