SAWAI,MALUKU – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, melakukan media update, Senin (18/11/2019) di lokasi wisata Pantai Ora, Negeri Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Diketahui, sepanjang triwulan III 2019, Perbankan di Provinsi Maluku menunjukkan kinerja keuangan yang positif. Perbankan berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit secara secara year on year (yoy) sebesar Rp1,62 Triliun atau naik 13,40 persen, dari sebesar Rp12,11 Triliun menjadi Rp13,73 Triliun.
” Perbankan berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit secara secara year on year (yoy), sebesar Rp1,62 Triliun atau naik 13,40 persen. Pertumbuhan tersebut, sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit triwulan II 2019, yang tercatat 13,45 persen
(yoy), namun lebih tinggi dari realisasi kredit nasional yang tumbuh sebesar 7,93 persen (yoy),” tutur Bambang Hermanto, Kepala OJK Perwakilan Maluku, di sela- sela Media Gathering OJK Maluku Tahun 2019.
Dijelaskan lebih lanjut olehnya, beberapa sektor ekonomi produktif mengalami percepatan pertumbuhan kredit, dibanding triwulan sebelumnya
yaitu sektor Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan dari sebesar Rp42,96 Miliar atau 67,04 persen (yoy) , pada posisi triwulan II 2019 menjadi sebesar Rp60,99 Miliar atau 85,52 persen (yoy), pada triwulan III 2019.
Selain itu, sebutnya, sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dari sebesar Rp26,04 Miliar atau 17,67 persen( yoy) , menjadi sebesar Rp34,59 miliar atau 22,97 persen( yoy), dan sektor perikanan dari sebesar Rp29,42 Miliar atau 35,75 persen (yoy), menjadi
sebesar Rp34,15 Miliar atau 39,58 persen( yoy).
“Pertumbuhan kredit perbankan cukup menggembirakan dan diharapkan, dapat mengalami
percepatan pertumbuhan sampai dengan akhir tahun 2019. OJK senantiasa berupaya mendorong dan
memantau kinerja perbankan, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Maluku,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata Bambang, kredit konsumtif masih mendominasi dan menjadi motor penggerak kinerja industri perbankan di Maluku. Tercatat Triwulan III 2019, portofolio kredit konsumtif pada sektor rumah tangga yang mencapai 65,82 persen.
Sedangkan, terangnya lagi, sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor konstruksi, mengikuti di posisi
selanjutnya dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 19,86 persen dan 3,92 persen dari total kredit.
Dirinya menambahkan, berdasarkan data Triwulan III 2019, perbankan mampu menjaga kualitas kredit bermasalah, pada level yang cukup baik . Yaitu, berada pada level yang rendah, tercermin dari rasio kualitas kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perbankan sebesar 1,36 persen, sama dengan bulan sebelumnya.
Kondisi tersebut, akuinya, terhitung masih jauh di bawah NPL Nasional yang tercatat , sebesar 2,74 persen dan NPL indikatif nasional yang maksimal sebesar 5 persen. (IN06)
