Maluku

Bahas Proyek Strategis, Gubernur Maluku Gandeng Bupati Walikota Temui Menhub

JAKARTA,INTIM NEWS – Mendorong akselerasi pembangunan di Kepulauan Maluku, Gubernur Maluku Murad Ismail, terus melakukan lobi dan komunikasi yang intensif, dengan pemerintah pusat. Salah satu yang menjadi fokus Gubernur adalah, membangun konektivitas perhubungan di Maluku dan membuka keterisolasian di daerah ini.

FB_IMG_1573561011735

Bagian Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam rilisnya, menyebutkan lagi, secara khusus, Gubernur Maluku diundang oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI), Budi Karya Sumadi untuk membahas proyek-proyek strategis, guna mendorong percepatan penyediaan dan pembangunan infrastruktur transportasi di Maluku. Dalam pertemuan itu, Gubernur juga mengikut- sertakan para bupati dan walikota se-Maluku, untuk menyampaikan kondisi dan kebutuhan daerahnya masing-masing.

” Dari pertemuan ini, Saya berharap Pak Menteri dapat mengakomodir anggaran untuk pembangunan sejumlah proyek strategis di bidang perhubungan, baik darat, laut maupun udara, di Maluku” kata Gubernur, usai Rapat Koordinasi di Kantor Kementerian Perhubungan RI, di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

FB_IMG_1573561043794

Gubernur mengatakan, dampak dari belum terbukanya akses transportasi secara memadai di Maluku, selain menyebabkan akses produksi jauh dari pasar, juga menyebabkan kelangkaan dan mahalnya komoditi tertentu seperti BBM (Bahan Bakar Minyak), pada wilayah-wilayah tertentu.

” Kalau Pak Presiden mengatakan harga BBM di Papua sudah sama seperti di Jakarta maka, harga BBM di sejumlah daerah di Maluku masih sangat tinggi dan ini membebani masyarakat,” ungkapnya.

FB_IMG_1573560985717

Pada kesempatan itu, Gubernur mengajukan sejumlah usulan program, yang diharapkan dapat diakomodir dalam program Kementerian Perhubungan tahun 2020.

Usulan program tersebut antara lain, pembangunan enam pelabuhan penyeberangan dan pengadaan 4 unit kapal penyeberangan pendukung Trans Maluku, pembangunan food estate dengan kegiatan pengembangan delapan pelabuhan singgah Tol Laut dan pembangunan baru 6 pelabuhan singgah perintis laut.

FB_IMG_1573560951654

” Kami juga usulkan agar dilakukan revitalisasi pelabuhan Yos Soedarso Ambon, pengembangan bandara dan pembangunan 2 bandara baru, pembangunan Sekolah Tinggi Pelayaran Maluku di Negeri Sepa (Maluku Tengah), pembangunan pelabuhan perikanan dan kontainer terpadu di Waai-Tulehu (Maluku Tengah), serta pembukaan rute baru pelayaran Pelni dan rute penerbangan pendukung wisata Maluku,” pintanya.

Dikatakannya, program usulan dari pemprov Maluku ini, akan disampaikan secara tertulis dalam bentuk dokumen proposal, kepada Kementerian Perhubungan RI untuk ditindaklanjuti. Para Bupati dan Walikota Ambon pada kesempatan itu, juga menyampaikan aspirasinya kepada Kementerian Perhubungan, termasuk dalam bentuk proposal usulan program 2020.

FB_IMG_1573561052571

Pada kesempatan itu, Menteri Perhubungan merespons permintaan Gubernur Maluku, untuk mengakomodir sejumlah usulan pembangunan sarana prasarana perhubungan di Maluku. Menteri meminta jajarannya, membantu pemerintah Maluku untuk, percepatan penyelesaian dokumen yang masih diperlukan.

Menteri mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi sejumlah isu strategis dan berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo, harus mendapat prioritas. Sejumlah isu strategis itu yakni, pengembangan Bandara Banda Neira, pembangunan dan pengembangan Bandara Mathilda Batlayeri di Saumlaki Kepulauan Tanimbar dan pengembangan Bandara Dobo di Kepulauan Aru.

FB_IMG_1573561002956

” Adanya potensi persaingan tidak sehat pada program Tol Laut logistik, juga menjadi perhatian kami,” tandasnya.

Menteri pun menyampaikan komitmennya untuk membantu Maluku, melalui sejumlah program penyediaan dan pembangunan infrastruktur transportasi di Maluku.

FB_IMG_1573561008296

” Kami memahami bahwa, ketersediaan prasarana dan sarana perhubungan, masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi. Mungkin tidak semua usulan akan dipenuhi, tetapi kami akan berusaha melihat mana yang menjadi prioritas,” akui Menteri.

Saat ini, di Provinsi Maluku telah tersedia prasarana dan sarana transportasi, juga layanan angkutan penumpang dan barang antara lain, 12 Bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan, dengan 8 rute perintis angkutan udara dan tujuh rute komersial angkutan udara.

FB_IMG_1573561034647

Selain itu, terdapat pula 31 pelabuhan penyeberangan yang sementara beroperasi, dengan 25 unit kapal yang melayani 66 lintas penyeberangan, serta terdapat 3 trayek tol laut dengan 9 pelabuhan singgah.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, Gubernur Maluku didampingi Plt. Kepala Bappeda Djalaluddin Salampessy dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Frans.J. Papilaya, beserta para Bupati dan Walikota di Maluku. Kepala daerah yang berhalangan hadir, hanya Bupati Maluku Barat Daya (MBD) karena, sementara menghadiri acara pelantikan pimpinan defenitif DPRD MBD.

FB_IMG_1573560969614

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI didampingi Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Perhubungan Udara. Juga hadir sejumlah pejabat esalon 1 dan 2 Kementerian lainnya seperti, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Dirjen Binamarga Kementerian PUPR, Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR, Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR dan Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero).

FB_IMG_1573561029225

” Selama ini, kita tidak pernah diberikan kesempatan untuk rapat guna menyampaikan aspirasi dan kebutuhan daerah semacam ini. Semua pejabat penting di Kementerian Perhubungan hadir, juga sejumlah pejabat esselon I dan II di kementerian lainnya, ikut hadir dalam rapat tadi. Ini terobosan yang baik bagi Maluku dan saya optimis Maluku ke depan akan mendapat porsi yang lebih dalam realisasi program dari pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Frans Papilaya. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top