AMBON,MALUKU – Salah satu Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Provinsi Maluku, Samson Atapary mengatakan, penanganan pasca darurat bencana khusus untuk Kecamatan Kairatu, belum merata. Hal ini diungkapkan oleh Samson, disela-sela kunjungan dirinya bersama aleg DPRD Maluku dibawah pimpinan Ketua DPRD sementara, di SMAN Siwalima Ambon, Senin (07/10/2019).
Samson Atapary – Aleg DPRD Maluku
” Kalau hasil tinjau lapangan, penanganan pasca darurat ini memang belum merata. Dilihat agak baik itu, rata-rata di pengungsian yang aksesnya mudah dijangkau. Misalnya, Rindam, Waihatu dan Gunung Malintang, karena itu kan jalan utama jadi mudah dijangkau. Tetapi daerah-daerah lokasi pengungsian agak jauh, kondisi pengungsinya agak memperihatinkan. Karena memang akses,” akuinya.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini menyebutkan, kadang kala orang yang memberikan bantuan, mereka hanya melihat kira-kira mobil bisa masuk atau tidak. Begitu juga kesehatan. Artinya, mobil bisa masuk atau tidak untuk membawa obat-obatan. Jadi akhirnya, jalan yang bisa masuk itu menumpuk bantuan, tindakan medis, trauma healing dan daerah yang jauh dari satu desa ke desa yang lain, separadis, di satu tempat.
” Ini yang harus menjadi catatan bagi pemerintah daerah, untuk sistem manajemen penanganan pasca darurat, memang harus betul-betul kembali di evaluasi, dilihat dan tindakannya apapun itu harus dilakukan. Itu kalau terlalu jauh, bisa diturunkan ke lokasi yang dekat . Nah ini yang belum berjalan maksimal. Tetapi kita juga bisa memahami karena dalam keadaan darurat/emergenci, tidak mungkin kita bisa lakukan dalam keadaan yang normal. Kurang sana-sini, menurut Saya wajar,” ungkapnya.
Sekedar tahu, DPRD Maluku berbagi tim mengunjungi wilayah berdampak gempa bumi, yakni di Pulau Haruku, Negeri Liang, Tulehu, Waai, Suli. Sebagian Tim ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) khususnya di kecamatan Kairatu . Sebagian tim kunjungan di Kota Ambon. (IN06)
Terinspirasi
Kaget
Lucu
Marah
Sedih
Bahagia
