Ekonomi

Kisah Sang Jenderal yang Merangkap Profesor Tanaman Di Bangka

PANGKAL PINANG, INTIM NEWS – Agus Wibowo sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam rilisnya yang diterima INTIM NEWS, Sabtu malam (12/10/2019) dijelaskan, hamparan hijau tanaman mangrove yang tumbuh subur dan alami, di Kawasan Konservasi Mangrove Munjang Kuarau Barat, berhasil menggoreskan kesan tersendiri bagi orang nomor satu di BNPB, Doni Monardo. Hal itu disampaikan Kepala BNPB, sesaat setelah meninjau kawasan konservasi yang memiliki luas sekitar 800 hektar, di Kabupaten Bangka Tengah.

IMG-20191012-WA0058

” Saya terkesan. Mangrove di kawasan ini sangat natural, sangat indah, dari konservasi alamnya dan sekarang jadi kawasan pariwisata,” ucap Doni.

Kehadiran sang jenderal yang pernah sukses mempelopori program ‘Citarum Harum’ di ‘Hutan Amazon’nya Bangka itu, juga diisi dengan kegiatan penanaman bibit pohon mangrove. Usai menanam, Kepala BNPB kemudian berkeliling di kawasan konservasi yang juga disulap menjadi tempat wisata alami.

IMG-20191012-WA0062

Lima belas menit usai melakukan peninjauan, Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu, juga menyampaikan apresiasi atas usaha dari pihak-pihak yang telah aktif melakukan penyelamatan lingkungan, khususnya hutan mangrove di wilayah Bangka. Baginya, hal penting yang bisa dicontoh dari semua itu ialah, bagaimana kita bekerjasama mengembalikan fungsi mangrove, sebagai penyerap karbon sekaligus penghasil oksigen. Selain itu, magrove juga bisa menjadi benteng alam dan pelindung dari gelombang besar , hingga tsunami.

IMG-20191012-WA0065

Dari segi ekonomi, kawasan mangrove juga menjadi rumah-rumah bagi kepiting dan udang yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, pemanfaatan mangrove sebagai kawasan wisata seperti yang sudah dilakukan Bangka , juga bisa menghasilkan pundi-pundi ekonomi yang berkelanjutan, asalkan pengelolaanya sesuai dengan keberlangsungan daripada ekosistem mangrove itu sendiri.

IMG-20191012-WA0057

Kawasan Konservasi Mangrove Kuarau Barat, telah menyabet penghargaan bergengsi Kalpataru pada bulan Juli 2019 lalu. Mulanya kawasan ini, hanya memiliki luas 213 hektar. Berkat usaha penanaman mangrove yang dilakukan sejak 2004 lalu, dengan tingkat persentasi keberhasilan pertumbuhan hingga 90 persen itu, kawasan semakin meluas hingga 800 hektar. Selain konservasi dan wisata alam, hutan mangrove yang memiliki empat jenis tanaman masing-masing; Rizophora, Avicinea, Soneratia Alba, Api-api itu, juga menjadi lokasi favorit para pecinta fotografi burung dan alam liar. Selain itu, banyak peneliti yang keluar masuk di wilayah lingkungan yang sangat terjaga dan terawat kelestariannya tersebut.

IMG-20191012-WA0064

Bicara soal penanaman pohon, sang jenderal yang juga pernah menjabat sebagai Danjen Paspampres ini, seperti tak pernah kehilangan energi. Semangatnya terus ada, meskipun rutinitas sangat padat. Bahkan, sejak turun pesawat dari kunjungan kerja di Belitung, sang jenderal langsung berjalan cepat menuju sisi kanan jalan pintu masuk bandara, untuk menanam pohon jenis Ketapang Kencana. Panitia telah menyiapkan 50 bibit untuk ditanam di sekitar lokasi tersebut. Penanaman itu juga, dibantu oleh satuan TNI Angkatan Darat yang bertugas di Provinsi Negeri Laskar Pelangi.

IMG-20191012-WA0061

Selepas itu pun, mobil rombongan bergerak cepat meninggalkan bandara menuju lokasi penanaman pohon selanjutnya di kawasan Kalekak Nusantara, Bukit Mangkol, Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah. Dari aspal, roda-roda mobil rombongan Kepala BNPB berganti menggilas tanah terjal. Medan yang berat itu, harus dilalui menggunakan mobil jenis dobel gardan 4×4. Terik siang matahari pun seakan tak berarti.

IMG-20191012-WA0063

Soal tanaman, pengalaman dan pengetahuan, Doni Monardo mungkin sudah melebihi ahli dan peneliti tanaman. Bak sang jenderal yang merangkap sebagai profesor tanaman. Hal itu terbukti saat Doni mampu mengoreksi nama, jenis hingga asal muasal bibit tanaman yang diserahkan oleh panitia untuk ditanamnya pada kegiatan penanaman pohon di Kawasan Kalekak Nusantara itu.

” Ini yang benar bibit Kayu Hitam, dari Sulawesi. Bukan Pohon Kayu Ulin ya,” kata Doni meluruskan yang disambut tawa rombongan.

IMG-20191012-WA0060

Prosesi ritual penanaman itu, dilakukan bersama-sama dengan Bupati Bangka Tengah beserta jajaran rombongan yang lain, sehingga dalam sehari Doni Monardo telah menanam tiga jenis tanaman yang berbeda. Harapan yang tersurat dari Kepala BNPB adalah, agar daerah lain bisa mencontoh apa yang dilakukan orang-orang pemerhati dan peduli dengan lingkungan, seperti yang bisa dilihat di Provinsi Bangka Belitung.

” Daerah lain harus bisa mencontoh kemauan dari apa yang sudah dilakukan masyarakat peduli lingkungan Bangka , untuk masa depan cucu kita semua,” tutup Doni. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top