HARUKU,MALUKU – Bagian Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, dalam rilisnya menyebutkan, Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Barnabas Orno mengungkapkan, dalam menjalankan tanggung jawab membangun masyarakat Maluku, Pemerintah Daerah (Pemda) baik provinsi dan kabupaten, memandang kontribusi dan campur tangan dari lembaga-lembaga keagamaan, termasuk Gereja Protestan Maluku (GPM) sangat strategis.
“ GPM dalam perjalanannya, telah menyatakan diri sebagai mitra aktif pemerintah. Sejarah mencatat, pemerintah merasa sangat terbantu dengan eksistensi GPM , sebagai organisasi gereja terbesar di Maluku dan Maluku Utara dan GPM telah menunjukan itu,” ungkap Wagub , saat membuka Persidangan ke-41 Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Sinode GPM yang berlangsung di Jemaat Haruku-Sameth, Klasis Lease, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Minggu (20/10/1019).

Barnabas Orno – Wakil Gubernur Maluku
Dikatakannya, GPM telah menunjukan eksistensi pertumbuhannya, sebagai persekutuan orang percaya yang terus bertumbuh dan berkembang hingga saat ini.
“ Sebagai orang yang hidup, dibesarkan dan dibina dalam sistem dan kultur GPM, Saya cukup mengetahui dan mengenal kehidupan bergereja,” ungkapnya.
Mantan orang nomor satu di Kabupaten Maluku Barat Daya ini mengakui , tata kerja GPM sangat bersendikan nilai-nilai berdemokrasi , dalam kolektifitas pengambilan keputusan, yang berdampak bagi warga gereja. Persidangan MPL Sinode GPM, merupakan proses evaluasi program yang telah diputuskan tahun berjalan dan merumuskan peran strategis tahun yang baru.
“ Tanggung jawab organisatoris ini, memamg telah berjalan lama dan menjadi media produktif dan akomodatif , dalam memastikan arah pelayanan GPM,” ujar Orno.
Dilanjutkannya, di tengah situasi gempa yang sedang mengguncang Pulau Ambon, Pulau Haruku, Pulau Seram dan sekitarnya, terlihat komitmen yang kuat dari peserta sidang dalam memenuhi tanggung jawab organisasi.
Pemda, kata Wagub, telah lama bermitra dengan GPM serta melihat tata kelola organisasi yang diterapkan, sangat menunjukan bahwa organisasi ini adalah organisasi yang matang, dinamis, responsif dan produktif, dalam mengimpelemntasikan nilai visinya.
“ Arah program didesain dalam forum yang dipadati dengan muatan-muatan yang diskursus, untuk disepakati oleh semua peserta yang berhak mengambil keputusan. Ini adalah bukti bahwa GPM , turut memberikan pelajaran pengelolaan organisasi,” nilainya.

Marlatu Leleury – Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tengah
Sementara itu, Wakil Bupati Malteng Marlatu Leleury dalam kesempatan itu, menyampaikan sambutan selamat datang dan memberikan apresiasi, terkait pelaksanaan Persidangan ke-41 MPL Sidone GPM.
“ Semoga lewat musyawarah ini , jadi momentum sarana membangun silahturahim untuk selalu bersyukur dan berkarya, menabur benih-benih injil. Hasil dari persidangan ini , diharapkan GPM mampu berkontribusi positif dan konkrit bahkan terdepan, dalam menjawab berbagai tantangan serta selalu bekerja sama melalui hidup berdampingan, saling menghormati dalam harmoni kebhinekaan,” harap Leleury.
“Jauh dari angan-angan. Persidangan ini sebenarnya bisa ditunda namun, kerinduan masyarakat Haruku – Sameth agar persidangan ini tetap terselenggara sesuai jadwal. Jika ditunda pun, diinginkan hanya satu minggu. Tekad itu tentang spirit dalam kondisi keterpurukan , mereka ingin bangkit dan teruskan perjuangan hidup,” ujarnya.
Menurutnya, tekad seperti ini merupakan model spirit baru dan harus didukung sepenuhnya oleh GPM. Selain itu, Werinussa juga mengaku, pesan persidangan MPL kali ini adalah bencana alam jangan ditakuti, namun harus tawakal kepada kehendak-NYA.

Pendeta A.J.S. Werinussa – Ketua MPH Sinode GPM
“ Kerusakan fisik akibat gempa yang dialami masyarakat Haruku – Sameth, tetapi tidak ada korban jiwa bahkan , bayi masih tetap diberikan kehidupan. Ini merupakan kekayaan iman yang baru yaitu, di antara ketakutan dan keragu-raguan karena, Tuhan tidak berjanji hentikan gempa bumi tetapi Tuhan tetap melindungi umatNYA,” jelas Werinussa.
Diketahui, pembukaan persidangan, didahului dengan ibadah Minggu yang dipimpin Pendeta Jacky Manuputty. Memulai khotbahnya, Manuputty menegaskan, beribadah di tempat seperti ini merupakan simbol persekutuan yang luar biasa dan inilah hakikinya bergereja.
“ Ini memberikan pesan kepada alam semesta, alam dan kekuatannya tidak pernah akan mereduksi iman spririt percaya kita , sekalipun bumi bergoncang kita tetap teguh dalam pengharapan dan spirit kita diangkat melewati,”tukasnya.
Selain itu, diketahui pula, awalnya, Persidangan ke-41 MPL GMP ini , rencananya dilangsungkan di Gedung Gereja Ebenhaezer namun, karena gedung gereja itu terkena dampak gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo, Selasa 26 September 20919 lalu, akhirnya Persidangan dilaksanakan di ruang gereja darurat “Rumah Pilihan Tuhan”.
Sejumlah pejabat ikut hadir, dalam kegiatan ini . Diantaranya, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Wakil Bupati Malteng Marlatu Leleury, Ketua BPH Sinode GPM A.J.S. Werinussa, Plt. Sekda Maluku Kasrul Selang serta sejumlah pimpinan OPD Provinsi Maluku dan Kabupaten Malteng.
Terlihat pula sejumlah Rektor perguruan tinggi antara lain Rektor Universitas Pattimura M.J. Sapteno dan Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku Jafet Damamain. Juga, istri Wagub Beatrix Orno, Istri Ketua DPRD Maluku Nona Wattimury serta istri Ketua BPH Sinode Renny Werinussa juga hadir di persidangan itu.

M.H.Latuconsina – Camat Pulau Haruku selaku Ketua Panitia Sidang MPL ke-41 Sinode GPM
Persidangan MPL Sinode GPM, juga melibatkan komunitas Muslim dalam susunan kepanitiaannya, berdasarkan Surat Keputusan BPH Sidone, dimana Ketua Panitia dijabat Camat Haruku M.H. Latuconsina. (IN06)
