Lintas Peristiwa

ACT Salurkan Bantuan Logistik Ke 3 Titik Terdampak Parah Gempa Di Maluku

AMBON,MALUKU – Berupaya memenuhi kebutuhan warga yang masih bertahan di pengungsian, Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut berbagi, dengan menyalurkan bantuan logistik ke 3 titik terdampak parah gempabumi , di provinsi Maluku. Aksi peduli ACT tersebut, lantaran lebih dari 2 pekan usai gempa berkekuatan M6,5 mengguncang Maluku.

IMG_20191014_161707

Pasalnya, atas kejadian bencana yang terjadi ini, kebutuhan logistik para pengungsi masih cukup tinggi. Hal ini mengingat warga yang mengungsi masih enggan kembali ke rumah mereka karena, kekhawatiran adanya gempa susulan.

Wahyu Novyan, selaku Direktur Program ACT mengatakan, pemberian bantuan logistik ini tidak terlepas dari tingginya kebutuhan para pengungsi di masa tanggap darurat. Kondisi ini terlihat di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Seram Bagian Barat (SBB) yang mana, status tanggap darurat di 2 kabupaten tersebut, diperpanjang pada Kamis (10/10/2019) lalu.

Wahyu Novyan- Direktur Program ACT

Wahyu Novyan- Direktur Program ACT

” Kami masih melanjutkan pemberian logistik untuk para pengungsi terdampak gempa Maluku. Pengiriman 6 truk bantuan logistik ini, menjadi bagian dari komitmen ACT, dalam memberikan 100 ton bantuan pangan dan logistik untuk warga terdampak,” terang Wahyu, disela-sela keterangan pers nya kepada sejumlah wartawan, di Posko Kemanusiaan Gempa Maluku, Senin (14/10/2019) di Desa Nania, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

IMG_20191014_125034

Wahyu menerangkan, 6 truk bantuan logistik berangkat menuju posko-posko kemanusiaan dan dapur umum ACT yang berada di SBB dan Malteng. Dari sana, bantuan didistribusikan kepada warga yang mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Salah satunya adalah Negeri Liang, Kabupaten Malteng.Negeri tersebut, menampung sekitar 17.000 pengungsi yang mendirikan tenda-tenda pengungsian di perbukitan.

” Posko-posko kemanusiaan ACT menjadi titik utama pendistribusian bantuan. Khusus bantuan bahan pangan, selain diberikan langsung untuk para pengungsi, bantuan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur imum ACT yang menyediakan makanan siap santap pengungsi setiap harinya,” tuturnya.

IMG_20191014_151200

Dirinya menyebutkan, hingga kini, terdapat enam posko kemanusiaan ACT yang tersebar di SBB dan Malteng. Antara lain, 1 posko induk di Desa Nania, 3 posko wilayah di Suli, Pulau Haruku dan SBB serta 1 posko logistik di Negeri Liang dan SBB. Sementara itu, ada 5 dapur umum yang juga tersebar di SBB dan Malteng.

Selain menopang kebutuhan pangan pengungsi, Wahyu menambahkan, ACT juga memberikan layanan kesehatan gratis yang beroperasi setiap harinya. Layanan kesehatan gratis ini, menjangkau pengungsi-pengungsi di sejumlah wilayah terdampak.

IMG_20191014_161813

” Tidak hanya itu, kami juga berikhtiar memenuhi kebutuhan sandang para pengungsi. Insya Allah, kami akan menyediakan Integrated Community Shelter (ICS) untuk mereka. Seperti yang kita ketahui, saat ini para pengungsi masih menempati tenda terpal yang rentan, apalagi jika hujan deras mengguyur. Sementara mereka masih trauma untuk kembali ke rumah mereka, yang rata-rata sudah tidak bisa ditinggali karena rusak sedang dan berat. Mohon doanya agar ikhtiar ini berjalan lancar,” ujarnya.

Hingga Sabtu (12/10/2019), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 1.424 gempa susulan mengguncang provinsi Maluku dan sebanyak 168 gempa dirasakan. Bencana ini, menyebabkan 43 jiwa meninggal dunia, 1.578 jiwa luka-luka dan 170.900 jiwa mengungsi. Warga yang mengungsi masih enggan kembali ke rumah mereka karena khawatir gempa masih mengguncang dengan kekuatan yang lebih besar. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top