AMBON,MALUKU – Kena kritikan dari Gubernur Maluku Murad Ismail, lantaran kebijakan moratorium di sektor perikanan dan kelautan , Susi Pudjiastuti yang menjabat Menteri Perikanan dan Kelautan mengutus tim nya datang ke Maluku untuk menemui Gubernur. Alhasil, Gubernur menitipkan 5 permintaan yang ditujukan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
” Saya menitipkan 5 poin permintaan kepada utusan dari Ibu Susi. Antara lain, pertama, meminta Pemerintah Pusat segera merealisasikan janji-janjinya kepada masyarakat Maluku terkait Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN), baik dalam bentuk regulasi maupun program kebijakan. Kedua, mendesak DPR RI dan Pemerintah Pusat segera mengesahkan RUU Provinsi Kepulauan menjadi Undang-Undang,” tutur Gubernur.
Ketiga, sebut Gubernur, meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, segera memberi paraf pada draf Perpres LIN, karena hanya sisa dirinya baru draf tersebut bisa ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia. Sebelumnya, Kemenkumham, Menko Kemaritiman dan Setkab, sudah memberikan paraf persetujuan.
Keempat, mendesak Menteri Dalam Negeri untuk segera menyetujui Perda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil , yang sudah diajukan Pemerintah Maluku, termasuk dari daerah lainnya. Kelima, mendesak Pemerintah Pusat agar mengeluarkan Peraturan Pemerintah dengan mencantumkan objek kelautan dalam retribusi daerah.
” Saya memberikan apresiasi yang luarbiasa kepada Ibu Susi, begitu tenang menanggapi semua berita di Medsos dan mengirim Bapak-Bapak ini menemui Saya, dan ternyata kita sebenarnya cuma kurang komunikasi. Yaitu, kalau kita mau bekerjasama ada 3 domain yang jangan kita tinggalkan. Komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang selama ini tidak terjadi. Jadi, kita perbaiki biar terjadi dan kalau kita ingin bekerjasama, ada 3 pilar jangan dilangkahi yakni, kalau kita pintar jangan menggurui, kita tajam jangan melukai dan kita cepat jangan mendahului,” ungkap gubernur.
Menurutnya, mudah-mudahan dengan Bapak-Bapak ini kembali, sehingga ke depan kita lebih terjalin lagi hubungan kerja kita yang baik. Dan Bapak-Bapak utusan Ibu Susi ini mengatakan bahwa nanti semua akan mereka perbaiki dan hubungan ini akan kita lanjutkan ke depan, sehingga Maluku bisa mendapatkan hak-hak yang orang Maluku harus terima.
” Percaya sama Saya, nanti waktu tidak terlalu lama Saya juga perlu jawaban dari Jakarta dan nanti Saya sampaikan kepada kita semua. Harus sabar,” ucapnya, dalam keterangan pers nya kepada para awak media, usai pertemuan tersebut.
Sementara itu, Nilanto Perbowo yang menjabat Sekretaris Jenderal pada Kementerian Kelautan dan Perikanan mengakui, setelah tadi lebih dari 3 jam Kami berdialog, mendengarkan Pak Gubernur menyampaikan segala sesuatu tentang harapan beliau tentang perikanan Maluku ke depan.
” Betul apa yang disampaikan oleh Beliau, bahwa kami berada di sini diutus oleh Ibu Menteri, untuk secepat mungkin bertemu dengan Pak Gubernur. Perlu Saya sampaikan sejujurnya, Kami mengucapkan banyak terima kasih tentang apa yang sudah disampaikan kepada Kami kemudian kami dijamu dengan jamuannya ikan Maluku, ikan Ambon, segar dan enak sekali baru mati 1 kali. Tentu kami akan menyampaikan apa-apa yang telah kami dapatkan langsung dari Pak Gubernur, sekembalinya kami ke Jakarta. Sebagaimana yang Pak Gubernur sampaikan, bahwa semua hal akan kita tindak lanjuti dengan secepat dan sebaik mungkin. Khususnya kepada Pak Gubernur dan jajarannya yang berkenan menerima kami, dalam tempo yang demikian cepat, kita langsung terbang dan ketemu,” tuturnya.
Pantauan INTIM NEWS, Kamis (05/09/2019) di Kantor Gubernur Maluku, terlihat Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menjadi utusan Susi Pudjiastuti diantaranya, Agus Suherman yang menjabat Dirjen PSDKP KKP, M. Zulficar Mochtar selaku Dirjen Perikanan Tangkap, Yunus Husein selaku Staf Khusus Satgas 115 dan tim diketuai oleh Nilanto Perbowo yang menjabat Sekjend KKP.
Para utusan datang pukul 09.45 Wit, namun Gubernur baru menemui mereka pukul 10.45 Wit di Ruang Kerjanya. Dan, pertemuan berlangsung selama 3 jam lebih. (IN06)
