AMBON,MALUKU – Ungkapan kekecewaan datang dari Anos Yermias, selaku Ketua Komisi C DPRD Maluku. Pasalnya, dirinya sangat menyayangkan karena wajar, jika banyak atlit asal provinsi Maluku yang hijrah ke daerah atau provinsi lain, mencari kenyamanan dari sisi perhatian dan dari sisi kesejahteraan.
” Wajar kalau atlit Maluku banyak yang hijrah karena mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Cari prestasi atlit itu, setengah mati baru dapat medali untuk Maluku. Saya 20 tahun urus olahraga, Saya tahu betul sakit nya atlit,” ungkap Anos, kepada sejumlah wartawan, di kantor DPRD Provinsi Maluku, Kamis (08/08/2019).
Anos yang juga Ketua salah satu cabang olahraga (cabor) yakni Dayung, menuturkan, cabor dayung yang berpotensi mendulang medali emas, di PON XX tahun 2020, di Papua, Saya tegaskan, anggaran KONI itu sangat minim.
Dirinya menilai, Saya juga belum tahu, kenapa minim. Silahkan tanya ke pengurus KONI Maluku, kenapa anggaran nya sedikit.
” KONI Maluku juga harus terbuka, menyampaikan itu ke publik, sehingga mereka tidak dituduh, bahwa anggaran KONI itu diselewengkan. Tidak ada penyelewengan anggaran KONI. Yang ada adalah, KONI setiap tahun mendapat anggaran sedikit. Akibat dari uang sedikit, maka pembinaan ini juga terbengkalai,” tuturnya.
Syukurlah, dia mengakui, kami di cabor dayung masih bisa mendayung, meskipun anggaran nya kurang. Itulah sebabnya, kalau hari ini ada yang menuding KONI selewengkan uang, bagi Saya itu tidak benar.
Ingat politisi asal Partai Golkar ini, dalam rapat banggar dengan TAPD tahun 2018 lalu, yang bertanya tentang keuangan KONI dimana, itu Saya dan pada saat itu, dijawab oleh Sekda Maluku, bahwa itu masuk ke Sekretariat Daerah,karena itu merupakan dana hibah .
Heran dia, pertanyaannya, hibahnya sebesar berapa, Saya juga tidak tahu. Silahkan tanya ke Sekda. Kendati demikian, tetapi khusus untuk dayung, meskipun anggaran sakit-sakit, kita pasti raih medali emas di PON Papua mendatang, dengan target 3 medali emas.
” Coba tanya ke KONI , kendalanya apa, KONI kan baru hearing dengan Komisi D, beberapa hari lalu, kenapa hearingnya baru sekarang? Apakah karena DPRD mempersulit? Atau surat masuk ke DPRD itu terlambat?kan kita tidak tahu. Tetapi bagi Saya, KONI harus didukung. Kita harus memberi ruang ke KONI, kalau mau Maluku di hitung di kancah nasional. Di olahraga ini, atlit harus dipedulikan, di dorong,” ajaknya.
Sekedar tahu, akhir-akhir ini, diduga ada atlit yang kurang diperhatikan kesejahteraan nya oleh pemerintah daerah. Padahal, atlit ada yang memperoleh medali , mengharumkan nama Maluku di kancah nasional.
Atas kondisi tersebut, yang disoroti adalah KONI Maluku sebagai wadah bagi cabor di Maluku.
Hingga berita ini dinaikkan, media ini belum sempat mengkonfirmasi pihak KONI dan Sekda Maluku, dalam merealisasikan anggaran dana hibah oleh pemerintah yang diperuntukan kepada KONI Maluku. (IN06)
