MALRA,MALUKU – Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang di pimpin oleh Kapolres AKBP. Indra Fadillah Siregar, menyumbang darah sekaligus memimpin aksi donor darah yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun Langgur, Sabtu (06/07/2019).
Diketahui, aksi donor darah tersebut, merupakan rangkaian kegiatan setelah sebelumnya berbagai kegiatan bhakti sosial, dengan mengunjungi sejumlah panti asuhan, aksi bersih- bersih rumah ibadah dan di gelarnya sejumlah pertandingan olahraga, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara Ke-73 Polri.
Menurut Kapolres, untuk perayaan HUT Bhayangkara di pusatkan di Polres setempat. Pelaksanaannya sendiri sedikit berbeda, yakni, ulang tahun tetap pada tanggal 1 Juli namun upacara dan syukuran dilaksanakan tanggal 10 Juli, serentak di seluruh Indonesia.
” Intinya dari seluruh kegiatan ini adalah, Polres Malra ingin berbagi dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat yang ada di kepulauan Kei,” ungkap Kapolres yang ditemui awak media, usai ikut melakukan aksi donor di RSUD setempat.
Kapolres menjelaskan, untuk kegiatan donor darah, selain Saya sendiri juga gabungan 25 personil anggota Polres dan Brimob yang ikut menyumbang. Sayangnya, bank darah yang ada di RSUD, masih sangat terbatas sehingga tidak semuanya bisa menyumbang.
Menyikapi kendala tersebut, Kapolres mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Malra dan Kota Tual.
” Saya berharap, hal ini menjadi perhatian semua pihak, bahwa tempat penyimpanan darah Bank Darah itu, sangat penting untuk suatu daerah. Kami mengetahui ini, saat melakukan aksi donor darah hari ini. Untuk itu, segera kami akan berkoordinasi dengan pemerintah agar secepatnya di tangani,” ungkapnya.
Kapolres menyampaikan, sangat prihatin dengan kondisi RSUD yang memiliki keterbatasan tempat penyimpanan darah, karena mana kala situasi daerah sewaktu- waktu terjadi bencana nasional misalnya, maka otomatis kita tidak memiliki stok darah yang cukup karena bank atau penampungan darah tidak memadai.
” Kita harus selalu siap dari kemungkinan terburuk, karena kita tidak dapat mengetahui kapan bencana itu datang. Untuk itu, penampungan atau bank darah harus tersedia dan cukup,” imbuhnya.
Polres yang membawahi dua wilayah yakni, Kabupaten Malra dan Kota Tual, lanjutnya, ada sekitar 400 orang anggota yang siap untuk menyumbangkan darah. Namun tempat penyimpanan atau penampungan darah, tidak cukup ini juga jadi kendala.
“Saya kira, ini harus ditanggapi dengan serius oleh semua pihak,” tandasnya. (IN-09)
