ABORU,MALUKU – Gerakan Sayang Maluku (GSM) yang bergerak dibidang sosial khusus pendidikan, kembali beraksi. Kali ini, selama 3 hari sejak tanggal 3 sampai 7 Juli 2019, GSM kunjungi Dusun Naira, Negeri Aboru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Negeri Aboru menjadi pilihan para pemerhati pendidikan dan sosial, untuk turun melihat langsung negeri tersebut.
Menurut Yani Salampessy selaku Ketua GSM mengatakan, latar belakang yang menjadi dasar pikir GSM ke Aboru adalah, karena Aboru adalah negeri yang selalu dipersepsikan buruk oleh beberapa publik. Ada yang beranggapan Aboru sebagai kampung separatis, kampung tertutup , kampung jahat atau kampung yang konotasinya negatif .
” Olehnya itu, GSM berkonsolidasi dan langkah awalnya, melaksanakan survei sampai 2 kali demi mempelajari dan memahami masalah- masalah sosial yang dihadapi di Negeri Aboru. Kemudian, diputuskan tanggal 3 sampai 7 Juli 2019 lakukan kunjungan ke Aboru dan menamakan kegiatannya Aksi Sayang Negeri dengan mengangkat tema “For Maluku Aboru Tebar Nasionalisme”,” sebut Yani, Minggu (07/07/2019), kepada INTIM NEWS.
Dirinya menerangkan, kali ini GSM membawa 31 personil yang terdiri dari gabungan pemuda dan pemudi dan juga beberapa gabungan mahasiswa dari Unpatti, IAIN, Ukim dan Darussalam yang merupakan anggota GSM sendiri.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Yani, kedatangan GSM disambut oleh beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan di Aboru dan juga unsur pemuda dusun Naira yang merupakan pengurus dari AMGPM ranting 2 Aboru. GSM disambut tarian cakalele dari beberapa siswa SMPN 4 Pulau Haruku. Selanjutnya, diisi dengan berbagai kegiatan.
” Kegiatan aksi sayang negeri kali ini, mengkarantina siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas . Para siswa mengikuti beberapa kegiatan diantaranya, proses belajar mengajar dengan para siswa tersebut dengan jumlah 80 anak. Ada pula diskusi pemuda yang menampilkan AMGPM ranting 2 Aboru dan diskusi di isi oleh 2 narasumber yakni Saya sendiri serta dari GSM dan Desvi Maspaitella akademisi dari Ukim,” tuturnya.
Selain itu, sebut Yani, acara diisi juga dengan diskusi kampung yang menghadirkan Ketua Saniri Negeri Aboru, juga Komandan Pos Aboru Yonif Raider Khusus/136 TS, Letda Inf. Jones Tulus Marbun. Diskusi dilaksanakan GSM dan masyarakat di Baileo Negeri Aboru. Kegiatan diisi juga dengan nonton bareng, kemudian outbound dengan para siswa yang menjadi peserta kegiatan, dengan melewati 10 pos dan juga dibantu oleh BKO Pos Aboru.
Sementara itu, puncak penutupan kegiatan , kata Yani, menampilkan pagelaran seni dan budaya oleh para siswa yang menunjukan kebolehan mereka yang dilatih selama 2 hari 2 malam dan oleh para tenaga guru atau mentor dari GSM, sudah mengusulkan siswa dibina dalam rangka membentuk karakter yang baik dan mempunyai jiwa nasionalisme, agar dapat sejajar dengan siswa sekolah lainnya di Maluku.
” Selain mendapatkan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh tim melalui beberapa mata pelajaran yaitu, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan IPS, juga diterapkan bimbingan konseling yang lebih banyak bermain bersama anak-anak PAUD, TK dan SD kelas I dan kelas 2. Dalam proses aksi kali ini, perlu diketahui bahwa, peran dari TNI dimana pos Aboru Yonif Raider Khusus 136/TS, sangat membantu GSM dalam kegiatan kali ini . Karenaz selain kita dikunjungi, GSM di bantu dalam pengawalan siswa selama outbound, disiapkan obat-obatan dan GSM dibantu makanan- makanan khas tentara untuk membekali secara logistik kepada tim GSM.
Dirinya mengakui sembari menilai, masyarakat Aboru ternyata sangat welcome dengan orang luar. Bahkan, sangat baik dalam menerima orang luar.
” Apa yang dikhawatirkan beberapa publik dengan kekurangan Negeri Aboru seperti yang dijabarkan di atas, ternyata tidak benar . Mereka justru merasa agak pemalu dan banyak membantu proses kegiatan GSM, selama di Aboru,” akuinya. (IN06)
