Masohi, Maluku- Entah karena ekosistemnya terganggu,atau berkurangnya rantai makanan, membuat reptil raksasa (Buaya) mengusik masyarakat yang beraktifitas di Sekitar kali Ruatah,Negeri Makariki,Kec.Amahai,Kabupaten Maluku Tengah.
Hewan Amphibi itu kembali menyerang masyarakat, Sabtu (8/6/2019) di Muara Kali Ruatah sekitar pukul 15.30 WIT.
Adapun korban kakak beradik yang diterkam Buaya masing masing Fanyu Lumisai dan Thopilus D. Lumisai. Keduanya merupakan warga negeri Wotai, Kecamatan TNS, Kab.Maluku Tengah.
Informasi yang di himpun media ini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malteng, mengungkapkan peristiwa itu bermula saat kedua kakak beradik ini pulang melaut dan menyebrangi muara kali Ruatah.
” Mereka pulang menangkap ikan puri (ikan nasi) di hilir sungai Wai Ruata, saat menyeberangi sungai tiba-tiba muncul seekor buaya langsung memangsa Thopilus Daniel Lumisai di bagian tangan namun terlepas. Setelah Daniel berhasil selamat dari tangkapan buaya, ternyata hewan buas itu langsung kembali menerkam Fanyu yang saat itu tengah menyeberang sungai tersebut,” Jelas Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, BPBD Maluku Tengah Zeth Sahalessy saat dikonfirmasi peristiwa itu, Sabtu (8/6/2019) .
Nahas, saat diterkam hingga kini Funyu belum dapat ditemukan.
Guna kepentingan pencarian korban, BPBD lantas berkoordinasi dengan Polsek TNS maupun Polsek Amahai serta masyarakat negeri Makariki.
Sementara itu, korban lainnya Daniel yang berhasil dikonfirmasi media ini mengungkapkan saat itu dirinya bersama Funyu mengeruk ikan Puri (Ikan Nasi) di Kali Ruata.
“Setelah Kelelahan kami berdua langsung pulang, saat itu saya sedang menggenggam karung yang berisi ikan hasil pencarian kita. kami berdua langsung pulang menyeberang Kali dan saya di depan, sementara saudara saya Funyu Di belakang. Dalam perjalanan saya injak sesuatu yang rasanya agak aneh, tapi tidak di pungkiri kalau itu adalah Buaya,” Tutur Daniel.
“Saat itu juga buaya tersebut langsung menerkam saya dan mengenai bagian tangan kanan dengan empat luka gigitan, saya langsung buang karung dan melawan sehingga buaya itu bisa terlepas dari tangan saya,” tambahnya.
Setelah terlepas, buaya tersebut langsung berbalik arah dan memangsa tubuh Fanyu dan menariknya ke air yang lebih dalam dan jauh dari pinggir kali, sedangkan Daniel langsung melarikan diri ke pinggir kali untuk mencari pertolongan.
Tidak lama berselang, datang petugas dari Polsek Amahai dan Polsek TNS bersama masyarakat negeri Makariki untuk mencari Fanyu dengan menggunakan perahu bermesin.
Kapolsek Amahai IPDA Rido Masihin , SH ketika di konfirmasi media ini, Minggu, (09/06 /2019) mengungkapkan hingga kini pencarian yang dilakukan pihaknya beserta otoritas terkait belum membuahkan hasil.
“Memang pihak Polsek Amahai dan Polsek TNS bersama masyarakat Makariki sudah berupaya melakukan Pencarian sampai berakhir pada malam dini hari, namun belum di temukan,” ucap Kapolsek.
Kendati demikian, Kapolsek mengatakan pihaknya akan melakukan pencarian hingga batas waktu tertentu.
“ia, hari ini juga tim dari dua polsek bersama masyarakat akan lakukan pencarian kembali, namun kami menunggu informasi dari masyarakat mengingat pihak pemerintah negeri dan tua-tua adat akan melaksanakan ritual adat dulu baru dilanjutlan pencarian,” jelas Kapolsek. (IN-18)
