AMBON,MALUKU – Rusak berat 3 gedung vital di Kampus IAIN Ambon, DPRD Maluku dalam salah satu rekomendasinya, memanggil kontraktor, tim teknis dan tim perencana pembangunan 3 gedung yakni gedung Laboratorium, Perpustakaan dan Auditorium. Juga, Ruang Genset mengalami kerusakan.
Informasi ini dibenarkan oleh Anggota Komisi C DPRD Maluku, Hamdani Laturua disela-sela kunjungan Komisi C, bersama Kepala Kanwil Kemenag Maluku Fesal Musaad, Kepala Dinas PU Maluku Ismail Usemahu, didampingi oleh Rektor IAIN Ambon Hasbollah Toisuta di kampus IAIN untuk meninjau lokasi gedung terkena dampak dari patahan pasca hujan dan longsor, beberapa hari lalu, Rabu (12/06/2019) .
” Tim perencana, tim teknis dan kontraktor harus dipanggil, diperiksa dan kita wajib mendengar semua keterangan dia. Kita serahkan kepada tim yang berwajib untuk juga memeriksa yang bersangkutan. Karena, berhubungan dengan keuangan negara, ini barang besar, kerugian negara yang di alami hari ini. Kalau kita menjastifikasi kalau ini bencana alam, nanti besok-besok kalau ada kebakaran juga biar orang yang bakar korsleting, di bilang bencana alam lagi,” bebernya.
Hamdani menilai, ini bukan bencana. Kalau bencana itu, ada rekomendasi dari instansi yang resmi untuk memberikan foto peristiwa itu, bencana atau tidak. Ini berhubungan dengan bangunan dan tanah.
Menurut dia, bicara tentang bangunan dan tanah maka, kita bicara tentang teknis pelaksanaan untuk itu. Awal dilakukan pembangunan di atas sebidang tanah itu, ada tim kajian dan perencanaan teknis. Mereka berdua itu, mengukur sejauh mana kekuatan tanah yang dibangun ditempat itu.
Pertanyaannya adalah, heran dia, dua orang itu kerja nggak, ada atau tidak? baru bangunan ini bisa berdiri. Sebut Hamdani, jangan sampai pihak IAIN beli tanah murah dari masyarakat, lalu ada anggaran pembangunan, boro-boro dibangun padahal, tidak berpikir efek-efek seperti itu.
” Oleh karena itu, tidak bisa kita menjastifikasi dan mengamini bahwa murni ini bencana alam, tidak. Ini ada kelalaian manusia yang terjadi di dalamnya. Tidak ada perencanaan kalau menurut Saya. Harus dilakukan penyelidikan , dipanggil dulu, ini anggaran besar ratusan miliar,” jelasnya.
Dirinya mengakui, ada 5 rekomendasi yang dikeluarkan komisi , salah satunya ini. Yakni, mendesak pemerintah provinsi Maluku, memanggil pihak-pihak terkait yaitu, kontraktor, tim perencana dan tim teknis untuk mengkaji ulang lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Hasbollah Toisuta selaku Rektor IAIN mendukung rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPRD Maluku melalui Komisi C .
” Kami mendukung rekomedasi DPRD, artinya, proses-proses kalau sudah direkomendasikan oleh dewan dan kajian teknisnya seperti apa, mengalir sesuai hasil kajian . Sekarang kan, kajian teknis yang masih berjalan ini, dari tim geologi yang Insya Allah besok datang, tim litbang PU juga lalu hasil kajiannya seperti apa, itulah yang mungkin kita pegang untuk selanjutnya . Kita tidak bisa spekulasi , harus berdasarkan hasil analisa yang betul-betul komprehensif, tentang proses pembangunan seperti apa dan dari situlah, kita bisa berpegang. Saya tidak punya ilmu yang berkaitan dengan itu sehingga, kita lebih bagus serahkan kepada ahlinya. Kita tunggu dari tim ahlinya nanti melakukan kajian yang komprehensif,” tandasnya.
Diketahui, kerusakan 3 gedung tersebut, akibat pergeseran tanah, dikarenakan curah hujan yang tinggi beberapa hari lalu di Kota Ambon. (IN06)
