MALRA,MALUKU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra), dalam suasana kekeluargaan dan kebersamaan, melepaskan peserta kontingen MTQ ke- 28 Kabupaten Malra . Pelepasan peserta MTQ ini, dirangkaikan dengan pelaksanaan Halal Bihalal yang merupakan bagian dari tradisi umat Islam, sebagai wadah silaturahim dan saling memaafkan serta, mengukuhkan kembali komitmen kebersamaan dan kerukunan, setelah pelaksanaan Ibadah Puasa dan Idul Fitri 1440 Hijriah, dengan melibatkan seluruh komponen dan ASN, di lingkup Pemkab Malra.
Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, saat membacakan sambutan Bupati M. Thaher Hanubun, disebutkan, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), selain bertujuan untuk memperoleh Qori dan Qoriah terbaik, juga menjadi bagian dari syiar Islam untuk senantiasa membumikan Al-Qur’an.
Kabupaten Malra, katanya, adalah salah satu Kabupaten yang memiliki trend dan catatan prestasi dalam MTQ terbaik di Provinsi Maluku. Hal ini tentu, menjadi citra positif dan sekaligus menjadi motivasi terbesar kita, untuk menjadi yang terbaik dan harus dibuktikan.
” Juara memang menjadi target kita, namun bukanlah satu- satunya tujuan mutlak semata yang paling utama adalah syiar agama,” tandasnya, di Aula Gedung Baru kantor Bupati di Jalan Debut, Langgur, Senin (10/06/2019).
Dirinya menuturkan, dalam berbagai kesempatan, Bupati selalu menegaskan bahwa sedapat mungkin, kita mengoptimalkan potensi anak-anak dan generasi kita sendiri. Harus ada kebijakan yang prospektif sehingga, pembinaan seni membaca Alqur’an, dapat terpelihara dan terus ditingkatkan. Disamping kebijakan pemerintah daerah yang akan ditempuh, kiranya pada tataran pemerintah desa (Ohoi), ada perhatian yang serius guna pembinaan dan pengembangan Taman Baca Alqur’an, termasuk insentif bagi Guru Mengaji atau mereka yang mengabdikan dirinya, untuk mengembangkan Tulis Baca Alqur’an.
” Saya yakin dan percaya, anak-anak kita memiliki potensi yang besar. Persoalannya hanya, pada bagaimana strategi dan kesinambungan kebijakan untuk meningkatkan minat, bakat dan potensi. Hal ini, bukan hanya ranah Kementerian Agama dan LPTQ semata tetapi, menjadi komitmen dan tanggung jawab kita bersama,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, mereka yang ditetapkan sebagai Duta Maluku Tenggara adalah, berdasarkan hasil dari MTQ Tingkat Kabupaten Malra yang dilaksanakan di Langgur, pada tanggal 20 Maret 2019 lalu.
” Peserta MTQ adalah duta daerah dan seluruh masyarakat Malra, Saya menaruh harapan besar agar dalam rangkaian mata lomba dan diluar arena, agar senantiasa menjaga nama baik, tidak membuat sesuatu hal yang kemudian, menimbulkan citra negatif, selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan tim,” pesan Bupati.
“Kepada anak-anakku para kafilah, Saya ingatkan untuk senantiasa terus menjaga kesehatan, baik sebelum dan selama pertandingan atau lomba berlangsung. Dalam tim ini, tidak hanya diikutkan para kafilah saja namun juga Pelatih, Official dan Pembina yang paham dan tahu benar, apa fungsi dan peran masing-masing,” ujarnya sembari mengingatkan.
Untuk diketahui, pelaksanaan MTQ ke- 28 tingkat Provinsi Maluku di Kabupaten Buru, di mulai tanggal 13 sampai dengan 21 Juni 2019.
Kontingen asal Malra sendiri, secara resmi diketuai langsung oleh Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin. Keterwakilan dari Malra, berjumlah 130 (seratus tiga puluh orang) terdiri dari, Peserta, Pelatih, Pendamping, Official, Tenaga Medis, Protokoler dan Pengawal. Kafilah MTQ Kabupaten Malra, akan mengikuti 22 cabang mata lomba. Adapun seluruh pembiayaan keikutsertaan peserta MTQ, dibebankan pada APBD Kabupaten Malra, Tahun 2019. (IN-09)
