NAMLEA,MALUKU – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXVIII, Tingkat Provinsi Maluku tahun 2019 resmi dibuka oleh Gubernur Murad Ismail, di Alun-Alun Bupolo, Kota Namlea, Kabupaten Buru, Jumat malam (14/06/2019) .
Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan Dewan Hakim untuk bekerja dengan profesional dan obyektif, dalam melaksanakan tugas.
“ Terhadap para ketua dan anggota dewan hakim, di pundak kalianlah kita bisa mendapatkan bibit-bibit terbaik, untuk menjadi duta daerah ini. Untuk itu, jadilah dewan hakim yang profesional, adil, jujur dan bertanggung jawab,” pinta gubernur.
Gubernur mengatakan, pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti MTQ atau Seleksi Tilawatul Qur’an (STQ), mempunyai posisi yang sangat vital dan strategis, dalam rangka pembangunan mental spiritual atau akhlak bangsa.
Hal ini dikarenakan, ujarnya, agama dengan kitab sucinya merupakan sumber pengetahuan dan nilai yang mengajarkan tentang, mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang sejati dan mana yang palsu serta, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas.
Untuk itu, dirinya mengajak, melalui kegiatan MTQ agar dijadikan sebagai ajang untuk berefleksi, ber-dzikir dan bertafakkur untuk pembangunan akhlak dan peradaban bangsa ini.
“ Kita jangan hanya terjebak pada seremonial kegiatan saja, tetapi sejatinya, kita harus berlomba atau ber-musabaqah untuk punya kualitas yang terbaik. Bukan hanya dalam arena MTQ ini, tetapi juga ber-musabaqah atau berlomba, dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi yang terbaik, yaitu, terbaik akhlaknya, terbaik SDM-nya, terbaik amal shalehnya, terbaik kesehatannya dan terbaik kesejahteraannya, sebagaimana tema MTQ XXVIII yaitu, “Implementasi Nilai-Nilai Al Qur’an Dalam Membangun Masyarakat Maluku Yang Religius, Rukun dan Damai,” ujar Gubernur.
Dalam konteks tema tersebut, tutur Gubernur, maka pelaksanaan MTQ sejatinya, dapat meninggalkan jejak-jejak peradaban yang ditandai dengan terjadinya perubahan pola pikir, kebiasaan atau pola hidup dan karakter, yaitu dari pemikiran yang sempit kepada pemikiran yang terbuka dan maju, dari pola hidup kekerasan kepada kehidupan yang lebih rukun dan damai.
Lanjutnya, dari pola hidup yang malas, masa bodoh, tidak teratur dan suka merusak, kepada kehidupan yang lebih disiplin, lebih peduli, teratur (Kalesang) dan pro kehidupan.
Sambungnya, dari kehidupan yang otoriter dan individualis, kepada kehidupan yang lebih demokratis dan bersahabat, dari keterbelakangan dan kemiskinan kepada kehidupan yang maju dan sejahtera dan dari kebodohan, menjadi masyarakat yang cerdas dan berdaya saing tinggi.
Dirinya berharap, dengan kemuliaan dan kemukjizatan Al Qur’an yang dibacakan dengan alunan suara yang indah, ditulis dengan karya seni yang tinggi, ditafsirkan dengan nalar yang tinggi, kebeningan jiwa dan kelapangan hati, pada MTQ ini, akan dapat melahirkan generasi Qur’ani, yaitu, generasi yang punya kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual, sebagai modal sosial untuk membangun daerah sesuai visi pembangunan Maluku.
“ Untuk itu, marilah pemerintah daerah di kabupaten/kota serta Kanwil Kemenag dan jajaranya, sebagai ujung tombak kita beri porsi anggaran pembinaan yang pantas. Tingkatkan kualitas pembinaan yang lebih profesional dan bermutu,’’ harapnya.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksanaan MTQ XXVIII, Junaidi Rupelu dalam laporannya menyebutkan secara terperinci, jumlah peserta yang mengikuti MTQ sebanyak 885 orang dari 11 kabupaten/kota, dengan peserta terlengkap dari kabupaten Seram Bagian Barat, peserta terbanyak dari Kabupaten Buru, sedangkan peserta cukup dan belum bercita cita menjadi juara umum tetapi, memiliki optimisme besar untuk menjadi tuan rumah MTQ tingkat provinsi Maluku tahun 2021 adalah kabupaten MBD dan Kabupaten Kepualaun Tanimbar.
Jelasnya, ada 9 mata lomba dalam MTQ ke-XXVIII, diantaranya adalah, Tilawah Al Quran, Tafsir Al Qur’an, Hifz Al Qur’an, Fahm Al Qur’an, Karya Tulis Ilmiah Al Qur’an, Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an dalam bahasa Arab, Karya Ilmiah Al Qur’an dalam bahasa Inggris.
” Saya berharap, MTQ yang berlangsung di bumi Bupolo, dapat memasyarakatkan Al Qur’an melalui peningkatan pemahaman, pendalaman dan pengamalan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan sehari hari, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, khususnya di kalangan generasi muda.
Diketahui, MTQ akan berlangsung hingga 21 Juni mendatang. Sebelum pembukaan MTQ, di awali dengan defile kontingen peserta, dari tiap-tiap kabupaten dan kota yang ada di Maluku. Dilanjutkan dengan pemukulan beduq oleh Gubernur Maluku dan turut mendampingi Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku Fesal Musaad, Bupati Buru Ramli Umasugi, Ketua LPTQ Maluku Ismail Usemahu dan Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo. (IN06)
