AMBON,MALUKU – Hubungan dua kader Golkar Maluku yakni, Richard Rahakbauw dan Richard Louhenapessy lagi memanas dan kurang harmonis saat ini. Pantauan INTIM NEWS hingga, Kamis (23/05/2019), situasi ini muncul, sejak proses pemilihan legislatif (pileg) selesai.
Atas tuduhan Richard Rahakbauw, menuding Richard Louhenapessy gagal pertahankan kursi Golkar ke DPR RI, begini kata Louhenapessy.
” Ya itu kata dia, kata anda bagaimana kalau Golkar menang di kota ? provinsi patut di dorong untuk di evaluasi. Menurut Saya, itu harus di evaluasi.Tapi yang berhak bilang itu ya, kita ketua- ketua partai. Itu you belum pernah jadi ketua partai, itu you ngomong itu gimana ?Kalau jadi ketua partai, baru you liat berhasil nggak ? Ini banyak orang. Nanti kalau dia jadi, kalau soal ngomong saja nomor satu, kerja lelelele. Saya nggak pernah mau komentar, Saya diam saja. Dalam sejarah politik di kota Ambon, tercatat bahwa kali ini, Golkar menjadi Ketua DPRD Kota. Itu prestasi luar biasa,” ungkap Louhenapessy, Ketua DPD II Golkar Kota Ambon, Selasa (21/05/2019), saat diwawancarai INTIM NEWS.
Menurutnya, partai Golkar mean di kota Ambon, prestasi yang luar biasa. Menurut hemat Saya, itu dicapai oleh Partai Golkar, kenapa luar biasa ?Pertama, itu partai dilanda kasus yang luar biasa. Mulai dari ketua umum, kemudian sekjen, anggotanya Ibu Eny Saragih, dalam suasana ini Bowo. Itu semua dililit dengan kasus korupsi, dia akan berdampak besar terhadap pencitraan buat ini partai.
Kemudian kedua, sebut Ketua DPD II Golkar Kota Ambon sekaligus Walikota Ambon ini, Ketua Umum yang baru Pak Erlangga itu, hanya punya waktu kerja 1 tahun 7 bulan.
” Dengan prestasi yang dicapai seperti ini, menurut Saya ini luar biasa, ini luar biasa, artinya apa ?masyarakat masih terus percaya kepada ini Partai. Jadi, kalau misalnya tidak bisa mendapat lebih, itu bukan karena itu, enggak. Ini prestasi yang luar biasa, belum tentu kalau orang lain dalam posisi itu,” akuinya.
Louhenapessy menilai, saudara lihat , ada dilanda perpecahan sedikit saja misalnya , Hanura baru konflik sedikit saja 4 persen tidak dapat. Ini Golkar dilanda badai seperti begitu tetapi, dia masih bertahan sampai hari terakhir, baru mendapatkan sebagai urut ketiga.
Sementara itu, Richard Rahakbauw menuding Louhenapessy lantaran tidak bekerja untuk partai Golkar, sehingga kehilangan 1 kursi DPR RI.
Perkataan ini disampaikan Rahakbauw pada hari yang sama, sebelum INTIM NEWS mengkonfirmasi permasalahan ini ke Louhenapessy.
Rahakbauw menuturkan, nanti ada tim inti kita bentuk, untuk melakukan evaluasi dan akan melaporkan ke DPP, siapa-siapa yang melakukan pelanggaran pemilu kali ini.
Rahakbauw mengaku, tentunya yang masuk dalam bidikan kita adalah Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan saudara Mukti Keliobas.
” Saudara Walikota sudah punya beberapa pelanggaran. Pelangaran yang paling terbesar itu adalah, tidak bisa memperjuangkan Golkar sehingga, tidak bisa mendapatkan satu kursi di DPRD dan DPR RI. Kalau Mukti Keliobas kesalahan hanya satu, tidak bisa menghasilkan salah satu anggota DPRD dari kabupaten SBT, ungkap Rahakbauw. (IN06)
