Maluku

Walau Belum Final, Sangat Disayangkan Jika Hanura Tidak Lolos PT

Keberanian Gerry Hukubun Mampu Buktikan Suaranya Unggul Dan Menyebar

AMBON,MALUKU – Salah satu calon legislatif (Caleg) dari Partai Hanura Maluku yakni Gerry Hukubun, meraih suara cukup signifikan dan menyebar di 11 kabupaten dan kota di Maluku. Caleg 1 diantara 3 caleg Hanura untuk merebut 1 kursi DPR RI ini, telah membuktikan diri lewat keberanian dirinya mampu memenangkan hati rakyat . Walaupun secara angka, masih pleno rekapitulasi tingkat kecamatan, diketahui berdasarkan C1 plano , suara Gerry sangat signifikan.

IMG-20190421-WA0021

Namun, perkembangan informasi yang diamati INTIM NEWS, hingga hari ini secara nasional Partai Hanura belum mampu menembus angka diatas ambang batas atau Parliementary Threshold (PT) 4 persen . Dan diprediksi, sangat berpengaruh terhadap para caleg Hanura yang merebut kursi DPR RI , termasuk Gerry Hukubun.

 

” Sangat menyesal sebagai konsultan, mengganggap bahwa dengan tidak lolosnya Hanura secara nasional namun belum final, terjadi pergeseran tetapi, kalau sampai hari H Hanura tidak lolos parliementary threshold maka, suara-suara Hanura di provinsi Maluku, khusus DPR RI tidak akan tersalur. Karena itu, kami memberi apresiasi kepada teman-teman caleg DPR RI dari partai Hanura yakni, bung Gerry dan Soedoeson Tandra, memberi rasa hormat karena dari catatan-catatan di sistem kami, angka- angka caleg partai Hanura cukup memberi warna, untuk perebutan kursi di DPR RI. Tetapi, dengan melihat situasi ini agak berat untuk mendapat kursi. Kita berdoa dan berharap Hanura bisa lolos PT dan mendapatkan kursi, ” ungkap Edison Lapalelo, Pimpinan Parameter Konsultindo wilayah kerja Maluku, kepada INTIM NEWS, melalui sambungan telepon selularnya, Minggu pagi (21/04/2019).

 

IMG-20190421-WA0020

Edison mengaku, berdasarkan survei kami juga, sampai dengan rilis terakhir kami masih menempatkan Hanura pada partai yang bisa merebut kursi, salah satu kursi katakanlah kursi terakhir dari Maluku.

Tetapi fakta dan berdasarkan kenyataan, sebutnya, kita saksikan baik di Quick Count maupun data-data sementara, kita lihat terus bergerak, Hanura belum mendapatkan ruang untuk menembus Parliementary Threshold.

 

“Dengan sedikit menyesal, terpaksa Saya menyampaikan rasa hormat Saya kepada teman-teman caleg partai Hanura . Saudara- saudara luarbiasa tetapi, secara partai, PT belum mengijinkan saudara naik ke DPR RI,” ujarnya.

Kendati demikian,kata Edison sembari menambahkan, partai yang tidak jauh hasil surveinya yakni, seperti PDI P , Nasdem, menurutnya data yang sudah masuk ternyata, tidak beda jauh dengan temuan survei kami.

IMG-20190421-WA0022

” Untuk DPR RI, masih ada pada seputaran Nasdem, PDI P, Hanura, Demokrat, Gerindra dan PKS. Yang sangat disayangkan, Hanura dengan sangat terpaksa dari awal memberi rasa hormat tetapi, tidak lolos PT berdasarkan data-data yang sudah ada. Hasil survei parameter , tidak jauh dengan realitas kekinian. Soal partai- partai yang disesali agak diluar hitungan, Hanura tidak lolos PT. Padahal, suara partai ini harus diapresiasi terhadap caleg-caleg mereka bahwa suara mereka cukup baik,” tandasnya.

Sekedar tahu, satu dari 6 parpol yang terancam tidak bisa melewati ambang batas, Partai Hanura menjadi satu-satunya parpol yang saat ini mempunyai kursi di DPR, namun terancam tak lagi melenggang ke Senayan. Sedangkan Partai Perindo masih abu-abu untuk masuk parlemen.

file1708879552949365909

Dikutip dari berita pada News Detik tanggal siar 18 April 2019 disebutkan, LSI merilis ada 6 partai yang terlempar dan diprediksi tak lolos parlemen. Berikut ini, rincian suara partai politik hasil quick count LSI Denny JA dengan data masuk 100 persen, menempatkan berdasarkan urutan antara lain, PDIP 19,80 persen, Gerindra 12,50 persen, Golkar 12,21 persen .

Sementara itu, PKB 9,56 persen,  NasDem 8,53 persen, PKS 8,04 persen, Demokrat 6,81 persen, PAN 6,16 persen, PPP 4,34 persen, Perindo 3,18 persen.Sedangkan, Berkarya 2,41 persen. PSI 2,35 persen, Hanura 1,85 persen, Partai Garuda 0,98 persen, PBB 0,90 persen, PKPI 0,38 persen. (IN06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top