Malra,Maluku- Komisi Pemilihan Umum, (KPU) Kabupaten Maluku Tenggara, (Malra) menggelar Simulasi pemungutan suara di TPS dan rekapitulasi hasil suara Pemilihan Umum Presiden Legislatif, dan DPD Tahun 2019.
Pantauan INTIM NEWS, peserta Bintek pungut hitung dan penghitungan suara (Putungra) diajak melakukan simulasi proses pemungutan suara di TPS, bertempat di gedung SD NK Ohoi Ohoiren. Kecamatan Kei Kecil Barat. Kab Malra. Kamis (28/2/19) lalu.
Dalam simulasi tersebut, ruangan Sekolah Dasar, (SD) Ohoiren di desain layaknya TPS, lengkap dengan petugas KPPS, saksi, panwas, kotak suara, bilik suara, dan kebutuhan lainnya di TPS.
Mengawali kegiatan simulasi tersebut, Komisioner KPU Divisi Teknis. Abner Paul Beruatwarin, menyampaikan simulasi tersebut bertujuan untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi pada pemilu serentak tanggal 17 April mendatang.
“Simulasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada penyelenggara pemilu dan lebih khusus bagi masyarakat tentang perubahan-perubahan regulasi yang perlu diketahui dan dipahami masyarakat, mengingat pada pemilu kali ini, masyarakat akan menggunakan hak pilihnya dengan 5 jenis kertas suara yang berbeda beda,”ungkap Beruatwarin.
Beruatwarin berharap, lewat simulasi yang dilakukan, masyarakat dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin seperti menentukan pilihan terlebih dahulu sebelum menuju ke TPS dan telah memahami jenis surat suara berdasarkan warnanya, baik untuk Pilpres, Pemilihan Legislatif Kabupaten / Kota, Provinsi, DPR RI Maupun DPD.
“Esensi dari simulasi ini adalah bagaimana kita dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, dengan durasi yang telah ditentukan yakni pukul 07.00 Wit hingga 13.00 Wit, walaupun ada lima bilik suara, tetapi ada 5 jenis surat suara dan akan memakan waktu lama,”imbuhnya.
Sementara itu Ketua PPK, Kei Kecil Barat. Semy Renyaan, kepada media ini mengatakan, selaku ketua PPK dirinya sangat bersyukur atas kegiatan sosialisasi yang mana nantinya masyarakat Ohoi Ohoiren dapat mengetahui proses pemungutan suara dengan 5 kartu surat suara secara benar.
“Dengan dilaksanakannya simulasi ini, tentunya sangat membantu masyarakat Kei Kecil Barat yang diwakili oleh Ohoi Ohoiren, agar dapat menggunakan hak suaranyapada tanggal 17 April 2019, mendatang secara benar,”ungkap Renyaan.
Dikatakan dari hasil simulasi dapat diketahui, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu pemilih, mulai dari menerima surat suara, masuk kedalam bilik suara, sampai dengan memasukkan surat suara kedalam kotak suara ini dapat kita simpulkan dari hasil simulasi ini.
“Simulasi ini juga menjadi bagian pembelajaran bagi kami penyelenggara lebih khusus KPPS, yang menjadi gerbang utama segala proses, dan saya berharap simulasi ini dapat terus berlanjut,”tandasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Bawaslu Kabupaten Malra. Max Lefteu, mengatakan, kegiatan simulasi sangat penting dilakukan oleh penyelenggara tehnik, yakni KPU.
“Pemilu serentak di seluruh Indonesia pada 17 April nanti, dengan 5 kotak suara, dengan pemilih pemula yang belum pernah alami Pemilu seperti tahun 2019 diharapkan melalui simulasi ini menjadi ajang agar pada saatnya nanti dapat mengurangi atau menekan kemungkinan terjadinya kesalahan,”ungkap Lefteu.
Lefteu mengharapkan, antusias masyarakat di Malra, untuk tidak bosan bosannya apabila dari penyelenggara KPU melakukan simulasi dan sosialisasi atau kegiatan lainnya hendaknya dapat diikuti masyarakat.
“Perlu diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan hari ini tidak ada masalah, karena hanya simulasi, tetapi apabila pada tanggal 17 itu akan sarat dengan kepentingan sehingga masyarakat jangan merasa bahwa kegiatan seperti ini hanya sebuah sandiwara, namun hendaknya diikuti secara baik dan serius,” pungkasnya. (IN-09).
