Hukum & Kriminal

Bayi 2 Tahun di Maluku Tenggara Diperkosa dan Dibuang Di Pinggir Jalan

Malra,Maluku – Kepala Kepolisian Resort Maluku Tenggara, Indra Fadillah Siregar memastikan pihaknya intens menangani kasus pemerkosaan anak dibawah umur di Ohoi Uat Air Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, ( Malra).

Hal ini diungkapkan Kapolres, saat bersama istrinya, Ny. Rachmi Indra, menjenguk korban pemerkosaan berinisial N’ yang sementara dalam penanganan tim medis RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Jum’at. (8/3/2019) pekan kemarin.

Kapolres Malra. Indra Fadillah Siregar, bersama Ibu, Rachmi Siregar, saat menjenguk korban diduga pemerkosaan berinisial N' di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.

Kapolres Malra. Indra Fadillah Siregar, bersama Ibu, Rachmi Siregar, saat menjenguk korban Dugaan pemerkosaan berinisial N’ di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur,Jumat (8/3/2019).

Indra menjelaskan, korban merupakan balita yang masih berusia 2 tahun.

Diungkapkannya,  Kejadian memilukan itu terjadi pada Minggu 3 Maret 2019, ketika dirinya mendapat laporan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Kei Besar, bahwa ada anak yang hilang di Ohoi Uat Air.

“Kita terima laporan anak hilang sekitar 05.00 WIT dan ditemukan sekitar 07.00 Wit,”jelas Siregar

Korban ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi rumahnya di Uat Air. Korban ditemukan di pinggir jalan oleh sopir angkot sekitar pukul 07.00 WIT.

Ketika ditemukan korban mengalami luka pada daerah kemaluan, sehingga di bawa ke RSUD Karel Sadsuitubun Malra untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.

“Dari hasil keterangan medis sementara, ada pengrusakan secara paksa dibagian sensitif korban yang masih berusia 2 tahun lebih itu,”katanya.

“Korban sekarang dalam pemulihan, ini yang penting, baik dari kesehatan jasmani dan mental, psikologisnya harus dibangun dulu,” tambahnya.

Kapolres menegaskan untuk mengungkap peristiwa ini, pihaknya membentuk tim khusus yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Malra. Tim khusus langsung menuju ke lokasi, melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi.

“Tim sudah kembali dari lokasi dan mendapatkan hasil-hasil yang bisa kita teruskan untuk penyelidikan. Hasil olah TKP diantarnya sudah ada sampel di bagian tubuh korban yang kemudian akan kita periksa di laboratorium,” kata Kapolres.

Selain berupaya untuk mengungkap pelaku perkosaan, menurut Kapolres yang perlu dilakukan saat ini adalah memulihkan korban, baik dari kesehatan jasmani dan mentalnya serta psikologisnya.

“Kita belum bisa mengambil keterangan dari korban perlu adanya pendampingan, dan semoga keluarga bisa membantu memberikan data data yang kita perlukan untuk kita jadikan petunjuk. Namun untuk korban saat ini belum bisa kita lalukan itu karena kondisinya belum memungkinkan,”tandasnya.

Kapolres mengatakan pihaknya bekerja intens untuk mengungkap pelaku pemerkosaan.

“Saat ini belum mengarah siapa pelaku, saksi-saksipun masih minim. Kami harapkan masyarakat, khususnya keluarga korban agar tetap tenang dan tetap mempercayakan kasus ini kepada kami, tidak perlu melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu Kamtibmas ataupun proses penyelidikan maupun penyidikan itu sendiri. Kami prinsipnya maksimal untuk penanganan kasus ini,”ujar Siregar. (IN-09).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top