AMBON,MALUKU – Politisi Partai Golkar Vidia Mayasari, meminta restu Uskup Diosis Amboina Mgr PC Mandagi ,untuk mengabdi bagi masyarakat Maluku.
Kendati bukan merupakan warga Maluku, namun Mayasari ingin berbuat banyak untuk Maluku, saat duduk di parlamen nanti.
Hal ini disampaikan Mayasari,ketika menyambangi Keuskupan Amboina, Sabtu (02/02/2019).
Mayasari yang didampingi para stafnya, diterima langsung oleh Uskup di ruang kerjanya di kantor Keuskupan.
Dihadapan Uskup, Mayasari tak banyak berbicara. Ia hanya memperkenalkan diri dan menyampaikan kebanggaannya dan rasa syukurnya,bisa diterima di keuskupan.
Sementara itu,Uskup menyampaikan tentang toleransi umat beragama di Maluku.
Sebagai tokoh agama,dirinya sudah mengabdi selama 25 tahun di bumi raja-raja ini dan menjadi saksi sejarah kelam konflik sosial 20 tahun silam, kehidupan beragama di Maluku menjadikan provinsi ini layak dijuluki laboratorium umat beragama.
“Penghargaan Harmoni Award untuk Kota Ambon itu, menjadi bukti kalau kita disini hidup rukun, meskipun berbeda agama. Acara besar keagamaan MTQ, rumah Saya ditinggali kontingen dari Banten. Begitu juga Pesparani dan Pesparawi ,sambutan umat muslim sangat luar biasa,” jelas Uskup.
Konflik sosial yang pernah terjadi, ungkap Uskup, hanya merupakan skenario politik dari orang-orang tidak bertanggung jawab. Agama hanya dijadikan alat.
Ia bersyukur ,masyarakat Maluku sudah semakin dewasa menghadapi berbagai konflik yang terjadi saat ini.
Selain itu,Uskup juga meminta agar para caleg, dapat menjadikan momen perhelatan politik tahun 2019, sebagai pemersatu dan bukan perpecahan.
“Berbanggalah menjadi caleg karena ,kalau tidak ada caleg maka tidak ada pileg. Caleg harus resapi etika moral dan hargai kemanusiaan. Juga,pileg harus wajib jadi alat pemersatu,” harap Uskup. (IN06)
