AMBON,MALUKU – Banyaknya proyek-proyek oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XVI Ambon, yang diduga gagal perencanaan hingga mengakibatkan salah konstruksi , membuat geram Komisi C DPRD Provinsi Maluku dan meminta seluruh Kepala-Kepala Satuan Kerja (Kasatker) di lingkup BPJN Wilayah XVI Ambon di evaluasi bahkan bila perlu dicopot
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi C Anos Yeremias,Senin siang (11/02/2019) kepada sejumlah awak media,di Kantor DPRD Maluku.
” Kepala BPJN Wilayah XVI Ambon yang baru saja dilantik,mestinya mengevaluasi seluruh Kasatker yang ada.Pasalnya, banyak jalan yang rusak.Pertama,kalau itu jalan baru perencanaannya yang kurang tepat dan tidak memperhitungkan kondisi setempat.Kalau sudah tahu terjadi pergeseran-pergeseran ,mestinya pada saat kontraktor kerja di tahun 2017,itu sudah harus bersikap,”tegas Anos.
Lebih lanjut dikatakan politisi Partai Golkar Maluku ini,yang Saya maksudkan,kalau mereka tahu secara teknis mereka tahu struktur tanah,kenapa pada saat jalan itu dikerjakan ,tidak dilakukan pengawasan dengan baik ?
Contohnya,sebut dia,jalan dari Piru ke Taniwel di STA 32.200 itu, masyarakat terancam tidak bisa melewati jalan itu dan bila tidak segera diperbaiki, maka kemungkinan jalan itu terputus dan masyarakat tidak dapat bepergian dari dan ke Taniwel.
Selain itu,tambah Anos,jalan di Trans Yamdena, jalan di Pulau Kisar ,jalan baru di hot mix tahun 2017 sudah rusak, ini pengawasan dari Satker yang lemah.Demikian juga, dengan ruas jalan di Kei Besar yang tidak berkualitas ,meskipun sudah diperbaiki beberapa kali.
“Karena itu,nantinya,kita minta Kementerian PU pada saat penyampaian aspirasi ke Pemerintah Pusat, untuk mengevaluasi seluruh Satker. Sebab banyak ruas jalan dalam pandangan kita di Komisi, pekerjaannya rusak.Kecuali pekerjaan jalan baru, seperti ruas jalan Taniwel-Saleman I itu, bagus konstruksinya. Tetapi yang lain jelek , contohnya, jalan SS setiap tahun diperbaiki tetapi ,tetap saja rusak.Sebenarnya ada apa dengan jalan itu ,kok selalu membuat masyarakat kita resah ?,”heranya.
Sementara itu,Berty Leatemia selaku Kasatker yang saat itu menangani proyek ruas jalan SP -Pelita Jaya – Taniwel,dikonfirmasi INTIM NEWS ,Jumat pekan lalu (08/02/2019) ,terkait ruas jalan tersebut mengaku,kerusakan jalan hotmix biasanya , karena dua faktor. Pertama,faktor internal dan eksternal.
“Ruas jalan itu rusak karena merupakan daerah patahan dan disebabkan oleh bencana alam, hingga rusak.Namun,Kami sudah merencanakan rute baru lewat jalan gunung/ hutan di sekitar jalan tersebut.Dan,Kami sudah bertemu Bupati Kabupaten SBB Bapak Yasin Payapo,meminta pembebasan lahan di area baru.Karena,Kami sudah mengusulkan bantuan anggaran ke BNPB pusat.Bupati sudah mengiyakan.Setelah itu,kami lakukan survei. Kami upayakan secepatnya,berapa pun anggarannya,diupayakan tahun ini.Sejalan dengan itu,jalan rusak yang ada tetap diperbaiki.
(IN06)
