AMBON,MALUKU – 20 tahun lalu, kota Ambon mengalami tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatikan.Dari perisitiwa itu, banyak sosiologi dan para ahli berpendapat, Ambon tidak mungkin lagi dapat kembali baik .Itu pendapat dari para ahli.Hal ini disampaikan oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy, lewat sambutannya dalam acara ,” Harmony Dari Ambon Untuk Indonesia “,yang berlangsung di Gedung Sport Hall, Karang Panjang Ambon, Kamis (10/01/2019).
“Tetapi dibalik semua itu, dalam keyakinan masyarakat kota Ambon baik Kristen Protestan,Muslim,Katolik,Hindu dan Budha, bahwa kota Ambon bisa move on. Karena Tuhan bersama dengan kita dan hari ini Tuhan menunjukan kuasanya kepada kita ,di Ambon setelah 201 tahun lalu,”pungkasnya.
Dia melanjutkan,terbukti pada tanggal 3 kemarin, kota Ambon memperoleh penghargaan sebagai kota yang sangat harmonis.Oleh karena itu, mari kita bertekad untuk mentransfer ke Indonesia. Kenapa? Tuhan tidak pernah mengobral kuasanya kepada semua orang, melainkan kepada mereka yang meminta dengan bersungguh-sungguh itu yang akan dipenuhi.
“Dalam perspektif itu, Saya ,melihat pemerintah,TNI/POLRI dan masyarakat memerintah lewat Harmiby Award.Yang kita dapat pada tahun 2018, ada 27 award yang diberikan pemerintah pusat dan lembaga internasional yang sudah memberikan penghargaan.Kota Ambon juga menjadi salah satu kota ,dari 190 kota di Indonesia, yang tingkat toleransinya sangat tinggi.Ini adalah hasil kerja keras dari semua pihak sehingga, kita dapat memperoleh semua ini,”ungkapnya.
Walikota tambahkan,saat ini kita sementara menunggu hasil seleksi lomba perpustakaan dunia. Di mana, kota Ambon dan Jepara yang di percayakan mewakili Indonesia.Sekali lagi Saya katakan, itu adalah hasil kerja keras dari kita semua. (MG-01)
