MALRA,MALUKU – Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Adolf Apono, dalam paparannya saat acara penyerahan sertifikat hasil PTSL mengatakan,tahun 2024 Badan Pertanahan Nasional (BPN) Malra menargetkan seluruh bidang tanah di bumi Larvul Ngabal itu,telah bersetifikat.Hal ini ditegaskannya,di Gedung Katolik Center Langgur,Senin (21/01/2019).
“Target Kami itu ,sudah terealisasi di bulan Oktober dan puncaknya hari ini, dapat kami serahkan untuk masyarakat di kabupaten Malra, sebanyak 1,607.Sedangkan untuk Kota Tual ,kemarin kami serahkan 2.291 sertifikat,”imbuhnya.
Apono menuturkan, kegiatan sertifikasi tanah untuk rakyat di tahun 2018, melalui program Pendaftaran Tanah Sistimatik Lengkap (PTSL). Sesuai target yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Malra, yang wilayah kerjanya meliputi,Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru, sebesar 8.000 bidang tanah terukur ,yang didalamnya terdapat 7.000 bidang tanah yang harus bersertifikat.
“Untuk kantor induk Kabupaten Malra dan Kota Tual, ditargetkan 4.000 bidang tanah terukur dan bersertifikat. Untuk perwakilan kantor Kabupaten Kepulauan Aru, ditargetkan 4.000 bidang tanah terukur dan didalamnya, terdapat 3.000 bidang tanah bersertifikat,”ungkapnya.
Ia merincikan, dari 4.000 sertifikat yang ditargetkan untuk kantor induk Kabupaten Malra tahun 2018, dapat terealisasi sebesar 3.898 bidang tanah (Kluster 1), 116 bidang tanah (Kluster 3) dan 225 Bidang Tanah (Kluster 4). Dimana didalamnya, Kabupaten Malra telah terealisasi sertifikat sebesar, 1.607 (Kluster 1) yang penyebarannya per desa (ohoi).
Sebutnya lagi,diantaranya, Desa (ohoi) Langgur 316 Sertifikat (Kluster 1) ,116 BT (Kluster 3) Ohoi Ohoira, 702 sertifikat (Kluster 1) Ohoi Warwut, 408 sertifikat (Kluster 1) 225 BT (Kluster 4), Ohoi Wab 181 sertifikat (Kluster 1) .
“BPN Malra, memberikan apresiasi kepada Ohoi Ohoira, Ohoi Wab, Ohoi Warwut, Ohoi Langgur yang di Tahun 2018 ,sudah boleh mendaftarkan tanahnya dan tahun 2019 kami akan lanjutkan proses sertifikat sampai Ohoi-Ohoi ini lengkap bersertifikat, termasuk ohoi-ohoi yang lain di Malra,”ujar Apono.
Dikatakan Apono, bahwa bidang tanah di Kabupaten Malra diperkirakan sebanyak 43. 056 bidang dan sampai saat ini, bidang tanah yang sudah bersertifikat di Kabupaten Malra sebanyak 25.069 bidang atau 58 persen dan bidang tanah yang belum bersertifikat sebanyak 17.897 bidang atau 42,00 persen.
Semenjak Tahun 2017 oleh pemerintahan saat ini, tuturnya lagi,Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, diberi target sertifikat yang cukup besar. Dimana,tahun 2017 Kementerian ATR/BPN diberi target 5 juta bidang, tahun 2018 diberi target 7 juta bidang dan 2019 sebanyak 9 Juta bidang tanah yang sebelumnya, diberikan target hanya sekitar 500 hingga 600 ribu sertifikat per tahun dan diperkirakan sampai dengan Tahun 2025, semua bidang tanah di seluruh wilayah Indonesia, sudah harus terpetakan dan bersertifikat.
“Untuk Kabupaten Maluku Tenggara, kami targetkan tahun 2024 seluruh bidang tanah sudah harus bersertifikat .Artinya, setiap tahunnya kami harus mensertifikatkan tanah di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 3.600 bidang tanah,”tandasnya.
Ia menambahkan, untuk proses sertifikat, memang ada biayanya sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri dan harus sesuai Perda.Untuk itu, telah disanggupi oleh Bupati dan akan dimasukkan dalam APBD perubahan, dengan 1 bidang tanah senilai Rp.150.000.Ini sangat membantu masyarakat.Jadi tidak ada lagi pungutan, alias gratis.
Pada kesempatan itu, mewakili seluruh jajaran Kantor Pertanahan Malra, Apono menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Bupati Malra Thaher Hanubun dan juga Walikota Tual Adam Rahayaan, beserta jajaran hingga tingkat kepala Ohoi/Lurah bahkan RT ,yang selama ini telah membantu BPN, dalam proses pensertifikatan tanah rakyat di kedua wilayah yakni Tual dan Malra.
(IN-09)
Terinspirasi
Kaget
Lucu
Marah
Sedih
Bahagia
