Kota Ambon

Pemkot Ambon Bentuk Sekolah Tanggung Bencana

AMBON,MALUKU – Pemerintah kota Ambon ,melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Ambon,sebagai upaya resiko bencana di sekolah, melakukan program pembentukan sekolah tanggung bencana ,bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-kota Ambon,Jumat (14/12/2018) ,di Ball Room, Lantai II, Maluku City Center (MCM).

Pantauan INTIM NEWS,kegiatan ini diikuti oleh 600 siswa-siswi dari 49 perwakilan sekolah SMP di kota Ambon dengan mendatangkan narasumber dari PNPB pusat yakni, dari Direktorat Pengurangan Resiko Bencana beserta staf,Kepala Pelaksana BNPB Provinsi Maluku,Asisten,Staf Ahli serta para pimpinan SKPD lingkup pemerintah kota ambon.

Walikota Ambon Richard Louhenapessy, dalam sambutan tertulis yang di bacakan oleh Sekretaris kota (Sekot)Ambon A.G.Latuheru disebutkan,sebagaimana di ketahui ,kota Ambon rawan terhadap bencana. Disebabkan, kota Ambon berada pada daerah pertemuan 3 lempeng penyusun kulit bumi yakni,Indo Austria,Kroasia dan Pasific .

Tutur Sekot,pertemuan ketiga lempeng ini ,bukan saja membentuk zona yang menjadi sumber gempa lokal tetapi juga sumber gempa lain yang berasal dari laut Banda dan Samudera Pasific atau gempa tektonik yang sangat mempengaruhi formasi bantuan di Maluku.

“Bencana dapat terjadi kapan dan di mana saja yang bisa membawa dampak bagi siapa saja ,yang bermukim atau yang berada pada area bencana tersebut,”ungkapnya.

Lanjutnya,Undang-Undang nomor 24 tahun 2017, tentang penanggulangan bencana menguraikan bencana, sebagai peristiwa yang mengancam atau mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam atau non alam yang menyebabkan timbulnya korban jiwa,kerugian harta benda,kerusakan lingkungan dan dampak psikologi.

“Dengan menyadari ancaman bencana itu dapat terjadi di mana saja dan kapan saja maka, diperlukan upaya-upaya kesiap siagaan dan hal ini bukanlah semata-mata pekerjaan rumah, bagi instansi pemerintah yang berwenang guna menangani masalah bencana,namun haruslah di pandang sebagai tugas bersama,sebagai pemerintah,masyarakat dan dunia usaha,”tuturnya.

dae203881b8c7539ad3866ef5b4b3d8d.0

Latuheru menegaskan,kesiap siagaan haruslah di pandang juga untuk mengurangi sekecil mungkin korban atau dampak yang di timbulkan oleh bencana.Salah satu cara adalah,meningkatkan kapasitas,peningkatan pengetahuan soal bencana dan bagaimana memitigasi dampak yang memang sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa di abaikan.

“Menilik data Badan Penanggulangan Bencana ,dalam kurun waktu 15 tahun terakir,jumlah kejadian bencana di Indonesia ,meningkat hampir 20 kali lipat lebih dari 90 persen kejadian bencana di Indonesia, di akibatkan oleh banjir dan tanah longsor ,di mana lebih dari 28 juta orang terkena dampak,”tuturnya.

Terangnya lagi,terdapat 3 pilar yakni, fasilitator, sekolah aman,manajemen bencana di sekolah pendidikan pencegahan dan pengurangan resiko bencana.Lewat 3 pilar itu, berbagai dampak buruk bencana bisa di minimalisir.

“Dampak ini ,tak hanya berupa hilangnya nyawa atau cedera sekolah,lebih dari itu banyak dampak yang mungkin terjadi yang bisa di pengaruhi pada masa depan anak misalnya,anak kehilangan kesempatan belajar ,lantaran sekolah tidak bisa dipergunakan lagi karena rusak,hilangnya peralatan sekolah dan materi pendidikan maupun gangguan psikologi pada guru,murid mapun tenaga kependidikan lainnya,”pungkasnya.

Walikota berharap dalam sambutan tersebut,lewat tiga pilar ini, juga sekolah sebagai tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan, bisa tampil sebagai panutan dalam melakukan pencegahan bencana.

“Keberhaslan mitigasi bencana, merupakan salah satu ujian utama terhadap keberhasilan pendidikan yang diberikan dari generasi ke generasi,”ujarnya.

Sekedar tahu,tujuan di selenggarakannya kegiatan ini adalah, untuk membangun budaya siaga,budaya aman dan budaya pengurangan resiko bencana serta, meningkatkan kapasitas siswa-siswi se-kota Ambon, guna pengurangan resiko bencana dan sebagai upaya mentransfer ilmu dan informasi, kepada siswa-siswi SMP, agar timbul sikap tanggap terhadap resiko bencana. (MG-01)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top