Seram Bagian Barat

PEMKAB SBB GELAR SOSIALISASI KEBIJAKAN PENCEGAHAN KARHUTLA

PIRU, SBB – Untuk mengantisipasi kebakaran hutan, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan Sosialisasi mengenai Kebijakan Pencegahan Kebakaran Hutan bertempat di Aula Hotel Amboina-Piru, Kamis (29/11/18).

Turut hadir dalam kegiatan, Pimpinan OPD Lingkup Kab. SBB, Para Camat, para Narasumber, serta peserta sosialisasi.

Sekretaris Daerah, Mansur Tuharea dalam membuka sambutan pembukaan kegiatan mengatakan, hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai, keberadaanya sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia yakni untuk pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan maupun obat-obatan.

Kebakaran hutan merupakan masalah cukup serius saat ini di beberapa wilayah di Indonesia yang sampai saat ini belum dapat diatasi dengan baik. Penyebab tertinggi kebakaran hutan terjadi akibat ulah manusia baik itu kesengajaan maupun kelalaian serta kurangnya pemahaman.

“Dampak dari kebakaran hutan sangat merugikan dari hilang dan rusaknya habitat hewan dan tumbuhan sampai dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca yang mejadi penyebab berubahnya iklim yang memicu pemanasan global serta dapat mengganggu kesehatan akibat asap yang ditimbulkan”, lanjut Tuharea.

Maka dari itu beliau ingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat agar peduli terhadap pencegahan kebakaran hutan.

“melalui sosialisasi ini, merupakan kegiatan awal yang paling penting sebagai upaya dalam perlindungan terhadap hutan agar dapat meminimalisisr dampak dengan mulai dari kepeduliandiri kita untuk sadar tidak membakar lahan secara membabibuta walaupun itu lahan milik sendiri”,tegas Beliau.

Lebih lanjut beliau sampaikan, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan, masyarakat Kab. SBB merupakan masyarakat adat serta hutannya,peranan kewang sangat dibutuhkan karena fungsinya untuk menjaga hak ulayat desa di darat maupun di laut, akan tetapi kenyataannya kewang pada beberapa desa belum dapat difungsikan, sehingga ini menjadi pekerjaan rumah untuk memperhatikan kearifan lokal dengan memberikan penguatan dan pemberdayaan secara berkelanjutan.

Ia berharap, melalui kegiatan ini baik pemerintah Daerah maupun masyarakat desa/dusun yang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan agar tanggap dalam melakukan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Terakhir beliau ingatkan, agar melindungi dan sayangi hutan serta bijak dalam memanfaatkan sumberdayanya agar anak cucu kita kelak masih dapat melihat hijaunya hutan serta merasakan manfaat dai hutan itu sendiri. (IN-14/HUM)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top