AMBON,MALUKU – Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Maluku,dengan tegas menolak pelaksanaan Kongres GMNI XXI tahun 2019 di Kota Ambon.Pernyataan ini disampaikan MPO dalam keterangan persnya,Selasa (20/11/2018) di Ambon.
Menurut M.Gurium selaku Koordinator MPO,dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik sosial, ekonomi maupun pembangunan.
“Pernyataan penolakan kami beralasan.Sudah banyak event nasioanl yang dilaksanakan di Ambon, namun tidak ada dampak positif terhadap perubahan pembangunan di Maluku. Toh, Maluku juga tetap sebagai provinsi termiskin ke-4 di Indonesia,”tuturnya.
Artinya,dirinya menilai, pemerintah provinsi Maluku maupun pemerintah kota Ambon,hanya melihat atau mengejar keuntungan semata sebagai tuan rumah, bukan keuntungan dari aspek perubahan pembangunan ataupun kesejahteraan rakyat.
“Apalagi, GMNI di Kota Ambon terjadi dualisme kepemimpinan, dimana kubu yang satu di bawah kepemimpinan Wonder Infanteri Nainggolan, selaku Ketua Presidium hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Medan, dengan turun di Ambon Bill Maoke selaku Ketua Badan Kerja Cabang (BKC).Dan satunya, di bawah kepemimpinan Robaytullah Kusuma Jaya ,selaku ketua DPP hasil kongres di Manado, dengan turunan di Ambon Sujahri Somar selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC),”jelasnya.
Gurium menambahkan, dikhawatirkan akan berpotensi konflik internal. Untuk itu, kami meminta pemerintah daerah baik provinsi maupun kota, agar sebaiknya fokus kepada pembangunan di daerah, ketimbang harus mencairkan anggaran yang bersumber dari APBD, untuk kegiatan kongres GMNI yang sama sekali, tidak membawa perubahan pembangunan maupun kesejahteraan rakyat di Maluku.(IN06)
