Ambon,Maluku– Rumor menakutkan adanya sekelompok orang pemenggal kepala (Orang Potong Kepala),yang berkeliaran untuk mencari mangsanya, membuat masyarakat di Kota Dobo,Kabupaten Kepulauan Aru, was-was dan berjaga-jaga.
Ketakutan warga akan informasi menakutkan tersebut,berujung pada pengeroyokan warga Kompleks Salarem, Jln. Kejaksaan Negeri Dobo, Kelurahan Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, kepada salah seorang warga Desa Bokat Barat, Nus Karelau(28 tahun),pada Minggu (11/11/2018), sekitar pukul 05.45 WIT. Korban dikira merupakan komplotan pemenggal kepala yang sedang mencari mangsanya.
Informasi yang berhasil dihimpun INTIM NEWS,dari Sumber terpecaya,Minggu (11/11/2018) menjelaskan, kasus pengeroyokan warga Komplek Salarem,Dobo,kepada N.K salah seorang Cleaning Service RSUD Cendrawasih, Itu lantaran yang bersangkutan mencekik leher Abigail Mangol (21 tahun) salah seorang ibu rumah tangga, yang baru bangun tidur dan tengah mengendong anaknya didepan rumahnya.
Cekikan pelaku yang semakin kuat dileher korban membuat korban berusaha untuk melepaskan cekikan tangan sang pelaku, ibu itu pun berteriak meminta pertolongan warga.
Terikan korban, akhirnya didengar oleh warga sekitar. Warga pun berdatangan kearah teriakan dengan membawa senjata tajam.
“Melihat konsentrasi warga Kompleks Salarem yang mulai berhamburan keluar rumah dengan memegang kayu,busur panah dan parang,membuat pelaku langsung melarikan diri dan bersembunyi dibalik semak-semak di seputaran tempat tinggal korban. Aksi kejar-kejaran warga dengan pelaku pun tidak dapat terhindarkan, lantaran diduganya pelaku yang telah melarikan diri merupakan komplotan pemenggal kepala yang mencoba memenggal kepala Abigail,”ungkap Sumber yang enggan namannya dipublikasi itu.
Sumber mengatakan, tidak ingin menjadi Korban amukan warga, membuat pelaku langsung menceburkan diri ke dalam kolam lumpur disebuah jembatan bambu yang berada di Kompleks Salarem.
Masyarakat yang mulai terbakar emosi,langsung menarik tubuh pelaku untuk dihakimi massa. Beruntung nasib pelaku yang mulai panik langsung berteriak bahwa dirinya bukan sebagai komplotan pemenggal kepala melainkan warga Desa Dokat Barat.
“ Saat ditarik warga keluar dari dalam kolam lumpur,pelaku berteriak bahwa saya orang Dokat Barat,”tutur Sumber.
Lanjut dikatakan, mendengar teriakan pelaku yang menyebutkan dirinya warga Desa Dokat Barat, membuat masyarakat Kompleks Salarem tak lagi menganiaya pelaku.
Pelaku kemudian langsung diamankan oleh Kepala Komplek Yunus Mangol. Tidak terima dengan perlakukan pelaku kepada korban, warga yang berada dilokasi langsung memukul pelaku, bahkan Henky Labok suami korban,nyaris memarangi pelaku lantaran tidak terima istrinya dicekik lehernya oleh pelaku. Melihat situasi yang mulai memanas,membuat warga sekitar langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polres Kepulauan Aru.
Untuk menghindari aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga Salarem kepada korban,sekitar pukul 06.45 WIT, Anggota Polres Aru yang tiba di TKP langsung mengamankan dan membawa pelaku ke Mapolres Aru.
“ Masyarakat sangat marah dengan kejadian yang dilakukan oleh pelaku kepada korban. Hal ini terjadi lantaran masyarakat Kota Dobo,Kabupaten Kepulauan Aru,di isiukan dengan informasi yang selam ini beredar di masyarakat mengenai adanya kelompok orang potong kepala. Masyarakat juga meminta kepada Polres Kepualauan Aru agar pelaku yang telah diamankan diproses secara hukum. Pelaku juga akan diganjar dengan hukum adat sesuai dengan adat-istiadat orang Terangan, ”Pungkasnya.
Selain itu,Kapolres Kepulauan Aru,AKBP.A.Bormasa,yang dikonfirmasi INTIM NEWS,melalui telephone selulernya,Minggu (11/11/2018),membantah adanya informasi adanya penangkapan terhadap salah seorang petugas Cleaning Service RSUD Cendrawasi Kota Dobo, yang dikira warga Kompleks Salarem sebagai komplotan Pemenggal kepala (Orang potong kepala).
“ Tidak ada informasi warga Kota Dobo yang diamankan oleh anggota Polres Kepulauan Aru,kalaupun ada pasti saya kabari,” Singkat Kapolres. (IN-07)
