AMBON,MALUKU – Sedikitnya 5 kabupaten dan kota di Maluku,mengikuti Festival Bintang Qasidah Seni Gambus tingkat provinsi Maluku di Islamic Centre,Jumat (16/11/2018.Kelima kabupaten dan kota tersebut tersebut yakni, Kabupaten Buru, Buru Selatan,Maluku Tengah, Seram Bagian Timur (SBT) dan Kota Ambon.Jumlah keseluruhan peserta, 46 orang.
Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan,melalui festival ini bisa dijadikan sebagai media dakwah dan membangun silaturahmi serta karakter kebangsaan, melalui syair-syair kebangsaan.
“Jika seni qasidah ini dapat dikembangkan untuk mendisik nalar kita,jiwa kita untuk mencapai puncak pencerahan spiritual,maka terwujudlah karakter bangsa sejak dini.Melalui perlombaan festival, bisa menciptakan generasi muda cerdas,inovatif,kreatif dan berbudi luhur,”ungkapnya.
Gubernur mengatakan lagi,gambus dikenal sebagai seni budaya bernuansa Islam yang juga merupakan, salah satu media dakwah yang hanya efektif untuk menyampaikan pesan-pesan agama.
“Seni budaya sudah menjadi identitas anak negeri Maluku yang terbukti, dengan banyaknya penyanyi Maluku yang menjadi juara di festival nasional maupun internasional.Untuk itu, reputasi yang sama, juga harus kita torehkan melalui festival seni Qasidah Gambus ini,”tuturnya.
Dia melanjutkan,lewat fesfival ini juga,dapat membentuk karakter generasi muda guna menjadi generasi yang punya nilai dan tingkat keagamaan yang tinggi.Anak-anak muda kita, harus di rangsang untuk mencintai Qasidah.
“Pemerintah daerah akan terus mendukung dan mendorong sekaligus menjadikan momentum pengembangan festival Gambus ini, sebagai salah satu daya tarik destinasi di daerah ini,”ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan,tema yang diambil ini sangat pas dengan momemtun yang sebentar lagi akan kita hadapi yakni, pemilihan Presiden 2019 nanti yang kita ketahui bersama, punya potensi besar untuk terciptanya polanisasi dan integrasi besar, dalam mayarakat kita.
“Biarlah melalui momentum ini, kita suarakan kedamaian dari Maluku untuk Indonesia melalui nada dan lagu,karena seni itu memperhalus perasaan dan memperindah kehidupan dan tentang seseorang melimpah dengan cinta kasih dan sayang,”tandasnya.
Sebagai bagian dari peradaban islam yang dinamis,tambahnya,seni Gambus atau Qasidah tentu saja tetap terbuka untuk menerangi akulturasi dengan berbagai alat-alat musik lainnya.
“Pada saat yang bersamaan, seni Qasidah juga memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan dunia musik dewasa ini.Salah satunya adalah, alat musik rebana.Pada satu sisi, telah memperkaya perkembangan seni Qasidah itu sendiri,”terangnya.
Festival kali ini,mengusung tema,”Festival Seni Qasidah memperkokoh rasa kebanggaan dan persaudaraan sejati di Maluku.Dan,berlangsung selama 5 hari yaitu tanggal 16-20 November 2018.
Turut hadir dalam kesempatan ini antara lain,Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Fesal Musaad, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah,para Kepala Kanwil Kementerin Agama tingkat kabupaten dan kota,para pimpinan OPD,para Tokoh Agama,Ketua Lasqi Provinsi Maluku dan kabupaten/kota serta para seniman dan budayawan. (MG-01)
