Maluku

Kodim 1502/Masohi Bersama Koramil Wahai, Pulihkan Kehidupan Masyarakat Mausu Ane

Masohi,Malteng- Penanganan tanggap darurat terhadap kondisi dan keberadaan masyarakat suku “Mause Ane” di dataran pegunungan pulau seram hingga saat ini bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melalui kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui instansi terkait semata, namun juga ada peran aktif dari unsur TNI di jajaran Kodam XVI Pattimura melalui Kodim 1502 Masohi.

Hal ini di ungkapkan Danramil 1502-05 Wahai Kapten CBA La Ode Ma’aruf kepada media ini pada Rabu, 03/10 di makodim 1502/Masohi dalam  menanggapi pemberitaan salah satu media cetak,mengenai Relokasi Suku Mause Ane Tergantung Kesepakatan.

Didampingi Pasi Intel Kodim 1502/ Masohi, Kapten infanteri Efendi Selayar, Kapten CBA La Ode Ma’aruf menjelaskan kalau masalah Suku Mause Ane yang saat ini di perbincangkan bukan saja menjadi tanggung jawab dan perhatian instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah semata, namun jua ada keterlibatan berbagai pihak termasuk di dalamnya unsur TNI jajaran kodam XVI Pattimura yaitu Kodim 1502 Masohi.

43012797_549207868849746_416395425784791040_n

“Kami bukan membantah atau mencari kebenaran saja tetapi kondisi dan keberadaan masyarakat setempat menjadi perhatian serius dan tanggung jawab semua pihak, dan bahkan yang masih ada bersama-sama dengan mereka hingga saat ini adalah jajaran Kodim 1502 Masohi melalui pimpinan dan anggota dari Koramil 1502-05 Wahai,” ucapnya.

Dikatakan,perhatian serius jajaran TNI ini merupakan atensi dan perhatian serius pangdam XVI Pattimura ungkap La Ode sambil menegatakan kalau memang suku Mause Ane merupakan masyarakat pedalaman yang hingga saat ini belum sedikitpun tersentuh oleh pihak pemerintah baik pusat hingga daerah.

“Kami dari jajaran TNI Kodim 1502/Masohi, terutama Koramil Wahai di tugaskan langsung oleh Pangdam XVI/Pattimura untuk melakukan penanganan kepada Masyarakat suku Mause Ane dengan beberapa kegiatan yang di lakukan sampai saat ini berupa, pembuatan rumah singgah di mana pembangunan rumah singgah ini bukan untuk relokasi. Selain itu pembuatan akses jalan dari desa Seahari menuju rumah singgah dudah mencapai 7 KM, pembangunan 11 unit rumah serta melakukan pembuatan lahan pertanian seluas 3 hektar,”Ungkapnya

Perwira  TNI AD berpangkat tiga balok emas itu,menjelaskan pembangunan 11 rumah menurutnya kalau sebanyak 5 rumah sudah selesai sementara 6 rumah lainnya saat ini baru mau di tutup dengan atap senk.

Sementara untuk mengolah lahan seluas 3 hektar,pihak Kodim 1502/Masohi, melatih para masyarakat suku Mausu Ane tentang bagaimana cara bercocok tanam untuk kelangsungan hidup seperti penanaman sayur-sayuran maupun tanaman umur pendek guna mencukupi kebutuhan hidup setiap hari.

43041071_2686294601595931_5483205951609634816_n

“Jadi kalau di bilang bahwa instansi pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah daerah Malteng yang setiap hari berada di lokasi yang selalu memberikan perhatian penuh, kami merasa kalau tenaga, pikiran maupun bantuan yang kami lakukan seakan terkesampingkan dan tidak ada nilainya. Padahal anggota TNI dari jajaran Kodim 1502/ Masohi melalui Korami Wahai yang setiap harinya ada dan berkecimpun dengan masyarakat di sana. Kami sangat mengharapakan kalau ada pemberitaan semacam ini seharusnya pemerintah daerah harus mengkaji sebaik mungkin agar tidak mengurangi rasah ibah kami kepada masyarakat suku Mause Aneh,” Tegasnya

Dikatakan, permasalahan inikan bukan menjadi tanggung jawab pihak tertentu semata namun menjadi tanggung jawab kita bersama. Karena masyarakat suku terasing ini juga Manusia ciptaan Tuhan seperti kita semua yang saat ini hidup dan ada di Negara kesatuan Republik Indonesia ini, jelasnya.

“Kita minta janganlah pemerintah daerah harus menjastifikasi kalau merekalah yang sangat berperan sementara unsure TNI seakan mengabaikan masyarakat di pedalaman ini. Selain itu juga dalam waktu dekat akan di bangun rumah adat berupa Baileo untuk masyarakat suku Mause Ane oleh Dinas Sosial, namun di dalamnya kami dari TNI Kodim 1502/ Masohi melalui Koramil akan bersama-sama melakukan pembangunan,”Pungkasnya

Dikatakan, ada juga lahan yang di hibahkan sekitar 30 hektar dari pemerintah negeri Maneo untuk masyarakat suku Mause Ane, yang nantinya juga dari Kodim 1502/Masohi dan Koramil Wahai akan melakukan pelatihan dan pencontohan penanaman kepada mereka terutama terkait dengan tanaman umur panjang seperti kelapa, coklat dan lain-lain demi kebutuhan hidup mereka pada masa mendatang. (IN 18)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top