BEIJING, INTIM NEWS – Informasi yang diterima INTIM NEWS, Minggu (21/10/2018) berupa rilis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk China di Beijing disebutkan, provinsi di bagian tengah Tiongkok, khususnya provinsi Hubei, memiliki tingkat kemajuan perekonomian yang baik sehingga, telah menciptakan banyak potensi kerja sama khususnya bidang investasi dan perdagangan dengan Indonesia.
Untuk meningkatkan nilai investasi Tiongkok di Indonesia, berbagai upaya aktif terus dilakukan KBRI di China, termasuk dengan memperkuat kerjasama ekonomi antara provinsi-provinsi di wilayah Tiongkok bagian Tengah dengan Indonesia.
Olehnya itu, Duta Besar (Dubes ) RI untuk China, Djauhari Oratmangun, telah melakukan kunjungan ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei pada tanggal 19-20 Oktober,untuk mengikuti kegiatan Forum on Global Production Capacity and Business Production.
Diketahui, forum diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kerja sama antara 6 provinsi bagian tengah Tiongkok yakni Hubei, Shanxi, Anhui, Jiangxi, Henan dan Hunan, dengan berbagai negara termasuk Indonesia.
Pada hari kedua pelaksanaan Forum, Dubes Djauhari ikut menyaksikan penandatangan MoU kerjasama antara China Gezhouba Group yang adalah, salah satu BUMN bidang Konstruksi dan Engineering terkemuka di Tiongkok yang berasal dari Provinsi Hubei ,bersama PT. Mega Kuningan Internasional dengan nilai kontrak sebesar US$150 juta.
Informasi lain, Gezhouba Group telah aktif berbisnis di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan saat ini ,sedang memfinalisasi proyek investasi PLTA 190MW dengan total investasi sekitar US$ 620juta.
Sebelumnya, perusahaan ini juga telah menyelesaikan satu proyek dan lima proyek lainnya, di bidang pembangkit listrik yang sedang dalam pelaksanaan di Indonesia. Selama tiga tahun terakhir, nilai proyek yang telah ditandatangani Gezhouba Group di Indonesia ,telah mencapai angka US$ 230juta.
Sementara itu, selama kunjungan di Wuhan, Dubes Djauhari juga meninjau perusahaan YOFC (Yangtze Optical Fibre and Cable Joint Stock Ltd. Co.)Perusahaan ini merupakan perusahaan lokal kota Wuhan yang bergerak di bidang pembuatan kabel fiber optik. Perusahaan ini telah mendirikan dua pabrik di Karawang, Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$ 36juta.
Inovasi YFOC di bidang fiber optik berupa komponen utama dalam komunikasi digital, juga telah ditransfer kepada dua pabriknya di Indonesia. Ke depannya, YFOC akan meningkatkan kapasitas produksi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai sub produksi dan distribusi produknya untuk kawasan ASEAN dan Pasifik.
Disebutkan pula, Dubes Djauhari juga telah memenuhi permintaan wawancara Hubei TV yang mengangkat tema, peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan di kota Wuhan, Dubes Djauhari telah menjadi salah satu panelis dalam Construction and Engineering Session, pada Forum on Global Production Capacity and Business Cooperation.
Dalam paparannya, Dubes RI berdarah Maluku ini, telah menjelaskan perkembangan ekonomi Indonesia dan kebijakan serta insentif investasi terkini, kepada sekitar 200 peserta forum dari berbagai perusahaaan konstruksi terkemuka di Tiongkok.
Ke depan, diharapkan kerjasama investasi dan ekonomi antara Indonesia-Tiongkok ,akan semakin meningkat dan semakin memajukan kedua bangsa yang besar ini. (IN-06)
