AMBON,MALUKU- Minimnya minat berkebun dan bertani, dikalangan anak-anak muda atau lebih trend disebut kaum milenial sekarang ini, perlu digalakkan lagi guna memanfaatkan lahan tidur yang ada.Hal ini disampaikan oleh Mercy Chriesty Barends,Jumat (7/09/2018),kepada sejumlah wartawan,disela-sela agenda Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada masyarakat Dusun Airlouw.
“Jadi sekarang ini, ayo anak-anak muda turun bersawah,turun berkebun,bertani,kita kelola. Sekarang ini kita sudah punya nilai indutsri yang sangat tinggi,nilai ekonomis yang tinggi,jangan ketinggalan.Di daerah-daerah lain,sekarang ini pengusaha-pengusaha berprofesi sebagai petani ,anak-anak umur 20 tahunan sudah menjadi petani-petani sukses.Maka kita disini juga,untuk pertanian berbasis pulau-pulau kecil,saya punya obsesi.Mestinya,banyak sekali petani pengusaha muda orang Maluku,harus kita buat menjadi pengusaha muda disini. Bulan orang luar datang kelola tanah-tanah pertanian kita.Ini harapan dan tujuan besarnya, sebenarnya untuk ketahanan pangan,”ajaknya.
Menurutnya,diadakannya diseminasi hasil kerjasama dengan LIPI pusat maupun daerah Maluku ini sekaligus pembagian 10.000 anakan tanaman umur panjang bagi masyarakat.Totalnya,kita pilah-pilah untuk hutan industri,tanaman umur pendek, holtikultura,padi-padian dan lain-lain.
Anggota Legislatif (Aleg) dari PDI Perjuangan ini menuturkan,sudah didata petani sendiri yang berkemauan untuk menanam termasuk tanah-tanah pertaniannya sudah dimasukan dalam daftar listing kita. Artinya, ini yang punya itikad baik dan kemauan, rata-rata itu petani-petani muda .
“Saya minta,sebaiknya petani-petani muda ,supaya anak-anak muda kita galakkan dan kelola. Kegiatan pendistribusian 10.000 bibit tanaman industri yang berkualitas tinggi ini,dengan beberapa tujuan pemanfaatannya,”jelasnya.
Pertama,secara rinci disebutkan Barends,tanaman umur panjang guna pemanfaatan seluruh lahan-lahan tidur kita yang ada. Kedua,dalam kepentingan jangka panjang,ini demi perkuatan ekonomi yang ada di desa maupun untuk petani desa. Ketiga, kita mulai menggalakan lagi petani muda berkebun.
“Sekarang ini ,sudah tidak ada lagi anak-anak muda berkebun.Rata-rata orang tua,lalu kalau kebun-kebunnya sudah terlantar, HPH masuk,turun demo.Padahal,anak-anak muda tidak memanfaatkan kebunnya.Jadi,kita coba ingin menggugah kesadaran masyarakat terutama dikalangan muda.Anak muda sudah saatnya masuk kebun hari ini.Boleh mengelola sumber daya alam, hutan,pertanian,tanah-tanahnya dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi bagi desa maupun keluarga,” himbaunya.
Selain itu,tambahnya,tujuan akhirnya juga dalam rangka menjaga lingkungan hidup terhadap masalah global warning.Kalau dengan program-program ini untuk kota Ambon,dapat 3.500 bibit tanaman umur panjang.Bisa dijadikan hutan rakyat,nilai ekonomisnya sangat tinggi.Sementara itu, kita menjaga jalur-jalur hijau kota Ambon,supaya debit air tetap terjaga.
“Dengan kita mengembangkan program-program seperti ini,turut membantu pemerintah daerah dan masyarakat Maluku untuk masalah air bersihnya itu, bisa tetap terjaga,”ungkapnya,
Diketahui,kegiatan diseminasi ini,selain pihak LIPI,turut hadir pula mewakili Walikota Ambon Mien Tupamahu yang menjabat Assisten I Pemerintah Kota Ambon,Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon Jhon Tupan serta perwakilan beberapa negeri,dusun dan desa .Juga,keterwakilan dari Dinas LHK Maluku.
Sedangkan,sejumlah tanaman yang disumbangkan antara lain,bibit Vanili sebanyak 2.000 pohon,Jati Platinum 3.000 pohon, Mahoni 3.000 pohon,Cengkeh 700 pohon,Pala 700 pohon serta Mangga 600 pohon.Sementara desa,dusun,negeri penerima antara lain,Dusun Airlouw 400 bibit Vanili,200 bibit Jati Platinum dan 400 bibit Mangga.
Negeri Soya,500 bibit Jati Platinum,100 bibit Cengkeh dan 100 bibit Pala.Desa Rumah Tiga, 500 bibit Jati Platinum,200 bibit Cengkeh,200 bibit Pala dan 100 bibit Mahoni.Negeri Latuhalat ,400 bibit pohon Jati dan 400 bibit Mahoni. (IN-06)
