Bula,Maluku- Upaya untuk melakukan pembenahan sistem pendidikan dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik di Kabupaten Seram Bagian Timur terus dilakukan dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dispenpora) setempat.
Dalam waktu dekat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpin Achmat Rumaratu itu akan memberangkatkan 20 kepala sekolah (kepsek) yang dipilih dari sejumlah sekolah didaerah untuk mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dikota Bogor (Jawa Barat) dan Kota Jogja Provinsi Yogyakarta.
“20 guru SMP akan mengikuti kegiatan bimtek di Bogor (Jawa Barat) pada minggu ini. Tujuannya untuk memberikan penguatan pada tugas-tugas kepala sekolah yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan karna itu UPTDnya,”kata kepala dispenpora SBT, Achmat Rumaratu kepada pers di Bula, Kamis, (20/9/2018).
Keikutsertaan para kepsek pada kegiatan bimtek ini untuk bisa memperoleh NUKS (Nomor Unik Kepala Sekolah). NUKS adalah nomor wajib yang harus dimiliki setiap kepala Indonesia termasuk kabupaten SBT. Kedepan, pemberian tunjangan jabatan kepala sekolah hanya akan diberikan bagi kepsek yang memiliki NUKS.
Selain itu, nomor unik 21 digit ini merupakan data dasar dinas pendidikan untuk tingkat kabupatan/kota dan LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) dalam upaya pemberdayaan serta pengembangan kapasitas dan kompetensi kepala sekolah.
“Sasaran kita yang pertama harus dapat NUKS. Karna rata-rata kedepan ini di SBT itu paling susah, jadi sasaran kita kedepan itu minimal jam yang mereka kasih buat kita itu 72 jam, satu minggu. Sebab kalau tidak dapat waktu seperti itu maka apa yang katong (kita) inginkan tidak akan terpenuhi, “ungkap Rumaratu.
Selain bertujuan memperoleh NUKS, keberangkatan 20 kepsek ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mempunyai misi penting. Misi penting yang diemban para kepsek adalah dapat menyampaikan berbagai persoalan pendidikan yang dialami daerah ini.
“Nanti setelah itu komunikasi kita dengan Kementerian kaitannya dengan teman-teman guru, mumpung mereka ada disana, ada masalah-masalah (Pendidikan) dikabupaten biar mereka bisa langsung sampaikan, “ujar Rumaratu.
Program pengiriman para kepsek untuk mengikuti bimtek peningkatan kapasitas bukan baru dilakukan. Program serupa sudah dijalankan dari tahun sebelumnya.
Namun, tahun lalu para kepsek yang dikirim untuk mengikuti bimtek berasal dari sekolah dasar (SD) disejumlah wilayah dikabupaten berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu.
Meski demikian, para kepsek yang dikirim untuk mengikuti kegiatan di Kementerian Pendidikan masih sangat terbatas. Hal ini karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki instansi tersebut.
“Kita ambil ada yang senior,ada yang baru diangkat. Insyah Allah tahun berikut juga sama,ini sudah menjadi program bapak bupati maka setiap tahun kita harus kirim mereka (kepsek). Kemarin itu untuk SD di Solo untuk kali ini di Jogja, “jelas Rumaratu. (IN-17)
