MOA,MALUKU- Informasi yang diterima INTIM NEWS,Minggu (16/9/2018),Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Barnabas Orno, meminta bantuan peserta Bakudapa Anak dam Remaja (BADAR), Gereja Protestan Maluku (GPM), untuk ikut mempromosikan Pantai Nyama di Pulau Moa , MBD.
Menurutnya, Pantai Nyama,pantai nan elok dengan pasir putih yang membentang panjang dan di sampingnya ada hemparan padang rumput yang luas.
Menariknya lagi, sebut Wakil Gubernur Maluku terpilih ini, di padang rumput ini, pada musim hujan rumput-rumput berbunga warna-warni serta latar belakang pohon koli dan pagar batu yang disusun rapi atau disebut Lutur. Belum lagi, dengan kawanan ternak, kambing, dan kerbau serta kuda yang sering merumput di sini.
Tak jauh dari Nyama tutur Orno, ada gunung Kerbau yang juga unik. Pantai Nyama, menjadi tempat perkemahan Bakudapa Anak dan Remaja GPM yang opening ceremony-nya digelar Sabtu, 15 September hingga Minggu diniharinya.
“Saya minta bantu kepada kita semua yang hadir di sini untuk mempromosikan pantai ini,” pinta Orno kepada peserta BADAR GPM yang jumlahnya 700 orang, berasal dari 34 klasis se Maluku dan Maluku Utara.
Paparnya lagi,MBD ini tertinggal dan masuk kategori miskin, bukan karena keterbatasan sumber daya, tetapi karena akses transportasi maupun komunikasi. Sumber Daya Manusia(SDM)-nya sangat handal. Terbukti ,banyak profesor dari sini. Potensi alamnya luar biasa termasuk potensi pariwisata.
“Pantai ini, panjangnya 8 kilometer. Dulu orang dari Australia sering datang dengan pesawat pribadi mereka untuk main-main di pantai ini. Bahkan, pernah ada kepala sekolah disini yang di bawa ke Australia, untuk sekedar pesiar. Hal itu, baru tidak lagi dilakukan karena pemerintah Orde Baru saat itu, melarangnya,” ujar dia,sembari mengisahkan tentang keindahan dan keunikan Pantai Nyama.
Namun, lanjut dia, karena letak pantai ini yang berada pada paling selatan Maluku dan berhadapan langsung dengan Australia,ketika ada lomba perahu layar Darwin-Ambon atau Darwin-Saumlaki,perahu-perahu sering menyinggahi tempat ini untuk sekedar menikmati pemandangannya.
Politisi dari Partai PDI Perjuangan ini ,juga memprotes sebutan MBD sebagai daerah terpencil.Karena menurutnya,MBD harus disebutkan sebagai daerah terdepan karena berhadapan langsung dengan Timor Leste dan Australia.
“Kita disini adalah penyangga NKRI untuk kepentingan pertahanan negara. Karena itu ,Saya sangat tidak setuju kalau dibilang sebagai daerah terpencil,” tegas Orno. (IN-06)
